Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Toleransi Agama dari Muslim di Hongkong

Kompas.com - 13/12/2017, 09:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat di pusat Kota Hongkong, Kowloon Mosque atau Masjid Kowloon berdiri. Masjid ini berlokasi di Nathan Road, daerah Tsim Sha Tsui, yang merupakan satu dari tiga distrik tersibuk di Hongkong.

Kowloon Mosque saat ini merupakan yang masjid terbesar di Hongkong. Posisinya amat strategis karena berada di jantung Kowloon dan Tsim Sha Tsui. Keluar dari masjid, Anda sudah bisa menemukan pusat perbelanjaan lengkap dengan beragam restoran.

Baca juga : 4 Kuliner Hongkong yang Wajib Dicoba saat Musim Dingin

Pemandu yang mendampingi saya saat itu, Carolus Chui pun mengaku kagum dengan arsitektur Kowloon serta suasana yang menentramkan setiap orang yang mengunjunginya. Termasuk posisinya yang strategis meski Islam merupakan minoritas di sana.

"Saya kurang tahu sejarahnya kenapa umat Muslim bisa dapat tanah di daerah Kowloon. Lokasi itu jantungnya Kowloon dan Tsim Sha Tsui," tutur Chui yang merupakan Member Hong Kong Association of Registered Tour Co-ordinators, Rabu (29/11/2017).

Salah satu spot dalam Masjid Ammar & Osman Ramju Sadick Islamic Center Hongkong.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu spot dalam Masjid Ammar & Osman Ramju Sadick Islamic Center Hongkong.

Harmoni antar umat beragama tak pernah menjadi masalah bagi masyarakat Hongkong. Hal itu juga diungkapkan oleh Imam Masjid Jamie Hongkong, Zaman.

"Pemerintah Hongkong juga menyampaikan bahwa Muslim dilindungi dengan baik. Kami juga punya hubungan yang sangat baik dengan masyarakat lokal," kata Zaman pada kesempatan yang berbeda.

Baca juga : Dari Dimsum hingga Bakwan Jagung, Ini 5 Restoran Halal di Hongkong

Zaman menambahkan, salah satu poin positif di Hongkong adalah perlakuan setara yang didapatkan oleh setiap warganya. Baik dari perlakuan pemerintah maupun sesama warga. Setiap warga, kata dia, diberi kebebasan beragama dan kebebasan berpendapat.

Hal itu diberlakukan sama pada setiap departemen.

"Jadi, di Hongkong kami bisa menikmati seluruh fasilitas. Tidak ada problem apapun," tuturnya.

Salah satu spot dalam Masjid Ammar & Osman Ramju Sadick Islamic Center Hongkong.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu spot dalam Masjid Ammar & Osman Ramju Sadick Islamic Center Hongkong.

Saya juga sempat berbincang dengan seorang Tenaga Kerja Indonesia, Lasmi. Lasmi saat itu tengah bersantai di Masjid Kowloon. Ia cukup rutin berkumpul dengan anggota majelis di sana dan mengikuti kegiatan di masjid.

Menurut Lasmi, ada jadwal berkumpul setiap harinya. Warga Indonesia biasanya berkumpul saat hari libur.

"Di sini pasti ramai. Kalau orang Indonesia ramainya hari Minggu. Banyak yang liburnya hari Minggu," kata Lasmi.

Lasmi sudah bekerja di Hongkong kurang lebih selama sembilan tahun. Ia mengaku bersyukur karena kerap mendapatkan majikan yang baik. Komunikasi dengan warga setempat pun berlangsung baik. Tak ada masalah perihal harmonisasi dalam beragama.

Baca juga : 6 Tempat Instagramable untuk Wisatawan Milenial di Hongkong

Ia bahkan membandingkan dengan beberapa negara yang juga menjadi tujuan bekerja para TKI. Di Hongkong, kata dia, cenderung lebih baik.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com