Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

City Tour di Banyuwangi? Kunjungi Tempat-tempat Ini

Kompas.com - 28/12/2017, 08:14 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Jika tidak punya banyak waktu untuk datang ke beberapa tempat wisata unggulan yang ada di Banyuwangi, jangan khawatir.

Ada wisata City Tour yang digarap Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang tidak kalah menariknya untuk dicoba. Bahkan salah satunya adalah rumah dinas Bupati Banyuwangi. Cek ya...

1. Pendopo Shaba Swagata Blambangan

Pendopo shaba Swagata Blambangan adalah rumah dinas Bupati Banyuwangi yang berada tepat di tengah kota Banyuwangi dan usianya sudah ratusan tahun.

Baca juga : 7 Makanan Khas Banyuwangi, Siapkan Perut Anda!

Walaupun rumah dinas bupati, tempat yang asri ini terbuka untuk wisatawan yang ingin berkunjung tentunya harus mengikuti aturan yang ada salah satunya adalah izin dengan penjaga di bagian depan serta menggunakan baju yang rapi dan sopan serta mengisi buku tamu.

Pendopo Shaba Swagata Blambangan, rumah dinas Bupati Banyuwangi yang bisa dikunjungi untuk wisatawan.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Pendopo Shaba Swagata Blambangan, rumah dinas Bupati Banyuwangi yang bisa dikunjungi untuk wisatawan.
Jika terlanjur menggunakan celana pendek, di bagian pos jaga juga sudah menyediakan kain batik yang bisa digunakan untuk kain bawahan.

Pengunjung yang datang akan ditemani oleh Satpol PP yang bertugas atau pekerja urusan rumah tangga untuk berkeliling rumah dinas Bupati Banyuwangi serta menjelaskan bagian dari pendopo Shaba Swagata Blambangan yang cukup bersejarah. Mereka sudah dilatih untuk menjadi guide bagi wisatawan yang datang.

Baca juga : Liburan ke Banyuwangi? Jangan Lupa Cicipi Buah Naga Organik

Di bagian depan terdapat pendopo yang cukup besar dan luas dengan aristektur kuno sedangkan bagian belakang lebih terbuka dan asri. Terdapat "Bukit Teletubbies", bukit kecil yang di dalamnya adalah kamar-kamar yang difungsikan untuk menginap bagi para tamu.

Arsitek Adi Purnomo yang membangun bangunan itu menamainya green house. Atap dan dinding yang dilapisi tanah berumput membuat ruangan tetap sejuk kendati tidak menggunakan pendingin ruangan.

Suasana halaman belakang rumah dinas Bupati Banyuwangi atau yang biasa disebut Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (7/2/2017). Di sana, sekat yang memisahkan pejabat publik dengan warga dihilangkan, dan diubah dengan ruang terbuka hijau yang sangat asri. KOMPAS/ANGGER PUTRANTO Suasana halaman belakang rumah dinas Bupati Banyuwangi atau yang biasa disebut Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (7/2/2017). Di sana, sekat yang memisahkan pejabat publik dengan warga dihilangkan, dan diubah dengan ruang terbuka hijau yang sangat asri.
Selain itu juga ada taman yang sejuk dengan tanaman tinggi yang dirawat dengan baik.Ada rumah adat Osing yang bisa digunakan untuk duduk bersantai serta sumur Sritanjung yang terkenal dengan Legenda Sritanjung, yang menceritakan tentang asal usul Kabupaten Banyuwangi. Biasanya Bupati Banyuwangi menggunakan taman belakang untuk menyambut tamu.

Baca juga : Ke Banyuwangi, Daniel Mananta Jatuh Cinta pada Rujak Soto

Jika beruntung, wisatawan yang datang ke Pendopo Shaba Swagata Blambangan bisa bertemu langsung dengan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas untuk diajak selfie.

2. Masjid Agung Baiturahman

Masjid Agung ini bersebelahan dengan Pendopo Shaba Swagata Blambangan dan menjadi masjid terbesar dan tertua di Kabupaten Banyuwangi yang bisa menampung 5.000 orang. Masjid ini dibangun pada masa Bupati Banyuwangi pertama Mas Alit pada 7 Desember 1772 dan sudah mengalami beberapa kali renovasi.

Madjid Agung Baiturahman Banyuwangi di Jawa Timur yang tepat berhadapan dengan Taman Sritanjung Banyuwangi.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Madjid Agung Baiturahman Banyuwangi di Jawa Timur yang tepat berhadapan dengan Taman Sritanjung Banyuwangi.
Di setiap sudut Masjid Agung Baiturahman ini dipenuhi dengan kaligrafi yang cukup indah serta motif batik khas Banyuwangi Gajah Uling. Ada 11 kubah di masjid ini, dan kubah utamanya dapat digeser secara otomatis, sehingga dari dalam masjid bisa melihat langsung ke atas langit.

Selain itu ada juga Al Quran raksasa yang selalu digunakan untuk tadarus setiap bulan Ramadhan dan diletakkan di lantai dua. Tepat di depan masjid Agung Baiturrahman ada Taman Sritanjung untuk bersantai serta menikmati makanan dan minuman serta sering digunakan untuk berkumpul bersama kerabat atau keluarga

3. Kali Lo

Kali Lo adalah nama sungai yang membelah kota Banyuwangi. Letaknya tepat di belakang Masjid Agung Baiturrahman. Ada spot foto yang menarik dengan latar belakang pinggiran sungai yang dicat warna warni.

Kali Lo, sungai warna warni yang bagus untuk dijadikan spot foto di Banyuwangi, Jawa Timur.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Kali Lo, sungai warna warni yang bagus untuk dijadikan spot foto di Banyuwangi, Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga membuat jembatan kecil yang melintasi Kali Lo agar pengunjung nyaman dan aman jika mengambil gambar. Kali Lo sering juga dijadikan tempat anak-anak bermain ban atau berenang.

Cerita tutur di masyarakat Banyuwangi, nama Lo berasal dari nama perempuan yang bernama Luh yang selalu menunggu suaminya pulang dari berperang. Dia sepanjang hari menunggu di tepi sungai besar yang mengalir ke Selat Bali.

Luh tidak pernah tahu jika suaminya telah gugur dalam peperangan. Hingga saat ini tempat itu dikenal dengan nama Luh Kanti atau dalam bahasa Indonesia berarti Luh yang menunggu

4. Kelenteng Hoo Tong Bio

Kelenteng Ho Tong Bio berada di di jalan Ikan Gurami 54, di tengah perkampungan Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. Kelenteng Hoo Tong Bio merupakan tempat peribadatan umat Khonghucu yang tertua di Jawa Timur dan Bali yang dibangun pada tahun 1784.

Kelenteng Hoo Tong Bio, bangunan penuh cerita sejarah yang wajib dikunjungi jika ke Banyuwangi, Jawa Timur.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Kelenteng Hoo Tong Bio, bangunan penuh cerita sejarah yang wajib dikunjungi jika ke Banyuwangi, Jawa Timur.
Pada Juni 2014, kelenteng tersebut terbakar dan menghanguskan banyak benda bersejarah salah satunya adalah prasasti berbahan panel kayu bertanggal Qianlong Jiachen 1784 yang memuat kaligrafi Tan Cin Jin (Chen fu Zhen Ren), dewa utama kelenteng Ho Tong Bio.

Saat ini Kelenteng Hoo Tong Bio sudah dibangun kembali dan tetap menarik untuk dikunjungi wisatawan.

5. Pantai Boom

Pantai Boom Banyuwangi berada tepat di tengah kota Banyuwangi, tepatnya di Kampung Mandar. Pantai ini cocok sekali dikunjungi untuk melihat sunrise karena langsung menghadap ke Selat Bali. Dengan pasir hitam, Pantai Boom ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Wisatawan sedang bermain air di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur yang berhadapan langsung dengan Selat Bali.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Wisatawan sedang bermain air di Pantai Boom Banyuwangi, Jawa Timur yang berhadapan langsung dengan Selat Bali.
Di kawasan Boom ini juga akan dijadikan pelabuhan khusus kapal yacht terbesar di Indonesia. Akses masuk ke Pantai Boom juga cukup mudah dan semua jenis kendaraan bisa masuk kedalam area pantai Boom Banyuwangi.

6. Pantai Cacalan

Berada di wilayah Kota Banyuwangi sebelah utara, akses menuju Pantai Cacalan yang berada di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak cukup mudah diakses. Di pantai yang berpasir hitam, pengunjung bisa bersantai bersama dengan kerabat atau keluarga.

Di Pantai Cacalan juga terdapat kuda yang bisa disewa untuk berjalan-jalan di tepi pantai. Pengunjung juga bisa bermain di air laut.

Sunrise di Pantai Cacalan Banyuwangi, Jawa Timur.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Sunrise di Pantai Cacalan Banyuwangi, Jawa Timur.
Fasilitas di Pantai Cacalan juga lengkap mulai warung makanan, hingga mushola dan kamar mandi. Parkiran yang disediakan pun cukup luas.

Jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa berlibur jika berkunjung ke banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com