Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pariwisata Kuningan Tidak Berwenang Mengelola Destinasi Unggulan

Kompas.com - 28/12/2017, 16:21 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

KUNINGAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan lewat Bupati dan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), mengeluhkan banyak obyek wisata potensial justru tidak bisa dikelelola oleh mereka.

Hal ini disampaikan saat audiensi Kementerian Pariwisata dengan Pemkab Kuningan di rumah dinas Bupati Kuningan, Sabtu (23/12/2017).

Bupati Kuningan, Acep Purnama mengatakan mulai tahun 2008 letak obyek-obyek wisata potensial Kuningan masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Akibatnya kewenangan pengelolaan menjadi hak TNGC sepenuhnya.

"2004 kan TNGC baru ada, penyerahan zonasinya (kawasan wisata) 2008. Setelah itu sulit semua mengelola wisata, padahal itu potensial mendatangkan wisatawan," ujar Acep Purnama.

Baca juga : 6 Obyek Wisata Sekitar Gunung Ciremai Kuningan

Semenjak turunnya Ketetapan Menteri nomor 424 tahun 2004, tentang zonasi Kawasan Konservasi Gunung Ciremai, kendali "surga wisata" itu jatuh ke tangan TNGC. Pemkab Kuningan pun harus rela melepas perlahan lebih dari sembilan destinasi wisata di sana yang sudah mereka bangun bertahun-tahun.

Curug Putri, salah satu destinasi wisata di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur. Destinasi ini termasuk salah satu dataran tinggi Kuningan, Jawa Barat.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Curug Putri, salah satu destinasi wisata di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur. Destinasi ini termasuk salah satu dataran tinggi Kuningan, Jawa Barat.
"Masalahnya karena kewenangan saja. Saya rasa itu berlebihan semua lahan perhutani diserahkan pengelolaannya. Karena di sana kan ada titik-titik wisata yang potensial," ujar Acep Purnama saat dikunjungi KompasTravel bersama Kementerian Pariwisata di rumah dinasnya.

Dari total luas TNGC menurut SK Menteri Kehutanan 2004 adalah 15.500 hektar. Sedangkan luas kawasan Kuningan yang dikelola TNGC ialah 89,3127 km persegi atau 8.931,27 hektar. Sisanya masuk Kabupaten Majalengka.

Menurut pihak Pemkab, di lahan Kuningan tersebut terdapat lebih dari sembilan obyek wisata potensial yang dahulu dikembangkan pemkab. Seperti obyek wisata Ipukan, Tenjo Laut, Waduk Darma, Taman Cisantana, Curug Putri, dan yang lainnya.

Bupati Kuningan berharap pemerintah pusat, baik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang membawahi TNGC, DPRD, ataupun yang berwenang lainnya mengembalikan hak kepengelolaan tersebut pada pemerintah daerah. "Lewat Dinporapar Kuningan akan lebih proporsional," tambah Acep.

********************

Mau merasakan liburan seru ke pulau cantik yang kaya budaya, keindahan bahari dan alam pegunungan selama 4 hari 3 malam? Ikuti photo competition "Unforgettable Journey". Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, dan beragam aktivitas seru. Tak lupa, menangkan hadiah smartphone OPPO F5! Klik link ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com