Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Mencicipi Nikmatnya Durian Aceh...

Kompas.com - 31/12/2017, 19:00 WIB
Masriadi

Penulis


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Malam baru merangkak, saat kami tiba di Jalan Pase, Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (30/12/2017) malam. Di sisi kiri jalan itu, persisnya di depan Terminal Angkutan Umum, Kota Lhokseumawe berderet pedagang durian.

“Piyoh-piyoh (singah-singgah),” kata seorang pedagang.

Puluhan pedagang durian menempati lokasi itu. Sebelumnya, mereka berjualan di Jalan Perdagangan, Kota Lhokseumawe. Kemudian setelah penataan kota, sehingga mereka bergeser ke lokasi baru tersebut.

Beberapa sepeda motor lain menepi. Ada juga mobil mewah yang singgah untuk memilih durian. Di sudut lain, terlihat pedagang pulut (ketan) panggang.

Di lokasi itu, terdapat halte bus. Di halte itu pula sebagian pengunjung duduk bersantai, sembari menikmati durian.

Bersisian dengan lokasi itu, persisnya halaman terminal, puluhan kursi pedagang pisang goreng dan bandrek, tertata rapi. Jika ingin menikmati durian, bisa sembari duduk di lokasi itu dengan nyaman.

Sayangnya, penerangan lokasi itu terbatas. Meski begitu, puluhan masyarakat duduk santai di sana.

Pembeli menikmati durian di Jalan Pase, Kota Lhokseumawe, Sabtu (30/12/2017) malamKompas.com/Masriadi Sambo Pembeli menikmati durian di Jalan Pase, Kota Lhokseumawe, Sabtu (30/12/2017) malam

Sebagian besar kaum remaja yang menghabiskan Sabtu malam. Ada juga kelompok keluarga beramai-ramai duduk di sana.

Salah seorang pedagang, Muhammad Hasim, menyebutkan durian kali ini berasal dari Kabupaten Aceh Selatan. Durian asal Selatan dikenal dari Meukek, Trumon, dan lain sebagainya memang memiliki rasanya yang luar biasa. Harumnya semerbak. Selain itu, dikenal dengan biji yang besar. 

“Sebelumnya kami ambil durian dari Tangse, Kabupaten Pidie. Terpenting durian selalu ada. Sekali waktu, kami membeli durian dari Dairi. Namun, kualitas juga penting, jaminannya kalau busuk ganti dengan yang bagus, atau jangan bayar,” terang Muhammad.

Aturan tak tertulis itu berlaku untuk seluruh pedagang. Muhammad menyarankan, agar tidak kecewa, lebih baik membeli durian langsung dibelah di lokasi penjualan.

“Karena kalau sudah dibawa pulang, siapa yang menjamin durian itu bagus. Kan kita tak bisa tebak 100 persen bahwa durian ini tak busuk dalamnya,”sebutnya sambil tersenyum.

Untuk harga, durian dijual beragam, mulai dari Rp 15.000 – Rp 75.000 per butir. Harga durian tergantung ukurannya.

Pedagang melayani pembeli di pusat penjualan durian Jalan Pase, Kota Lhokseumawe, Sabtu (30/12/2017) malam Kompas.com/Masriadi Sambo Pedagang melayani pembeli di pusat penjualan durian Jalan Pase, Kota Lhokseumawe, Sabtu (30/12/2017) malam

“Kalau sekarang agak murah, kami bisa jual yang besar Rp 30.000 – Rp 40.000 per butir,”terang Muhammad.

Sementara itu, Naya, pembeli di lokasi itu memilih membawa tempat penyimpanan durian. Dia membelah sendiri duriannya, memakannya sebagian bersama keluarga, sebagian dimasukan ke dalam kotak yang telah dibawa dari rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com