Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Pesona Situ Cisanti, Kesejukan di Jawa Barat

Kompas.com - 03/01/2018, 18:00 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Udara begitu sejuk saya rasakan begitu masuk ke halaman parkir sebuah obyek wisata beberapa pekan lalu di Jawa Barat yakni Situ Cisanti. Waktu menunjukkan sekitar pukul 14.00 WIB saat saya tiba di sana. 

Untuk bisa sampai di obyek wisata ini, saya membutuhkan waktu sekitar empat jam. Dari Bekasi, menggunakan kendaraan pribadi melintasi Tol Jakarta-Cikampek, lalu masuk ke Tol Purbaleunyi dan keluar di Tol Buah Batu, Bandung.

Setelah keluar tol, saya belok ke kanan, ke Jalan Raya Bojong Soang hingga Jalan Raya Laswi. Sesampainya di daerah Ciparay, saya berbelok ke Jalan Raya Pacet dan terus hingga Jalan Raya Cibeureum.

Perjalanan mulai di wilayah Pacet, medannya mulai berkelak-kelok dengan ruas jalan yang hanya cukup untuk dua mobil. Pastikan tidak mual saat di perjalanan.

Sesampainya di sana, meski tergolong hari masih siang, udara terasa sangat sejuk. Deretan pepohonan tinggi nan rimbun bisa terlihat.

Ketika masih berada di lokasi parkir kendaraan, belum nampak situ atau danau yang menjadi tempat wisata tersebut. 

Gerbang masuk obyek wisata Situ Cisanti di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/12/2017).KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Gerbang masuk obyek wisata Situ Cisanti di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/12/2017).

Saya pun mulai berjalan mengarah ke Situ Cisanti. Di gerbang masuk terdapat warung-warung, penjual tahu, sampai tempat penyewaan tikar. Biasanya tikar-tikar tersebut bisa digunakan menjadi alas duduk sambil menikmati indahnya Situ Cisanti.

Langkah saya terus mengikuti jalan setapak yang sudah dibeton. Semakin masuk, terdapat anak tangga untuk turun ke dataran yang lebih rendah. Tak jauh dari gerbang, sekitar 100 meter saya sudah bisa melihat sedikit panorama Situ Cisanti.

Begitu sampai, saya pun menulusuri jalan yang masih tanah hingga sampai di ujung mata air. Situ Cisanti memiliki luas kurang lebih 9 hektar yang airnya berasal dari tujuh mata air. Diantaranya mata air Citarum, Cikahuripan, Cikoleberes, Cihaniwung, Cisadane, Cikawadukan, dan Cisanti.

Sambil berjalan, tak lepas pandangan saya dari keindahan panorama danau ini. Jika kuat, wisatawan pun bisa mengitari danau ini. Kala itu beberapa remaja yang menggunakan seragam pramuka terlihat begitu semangat mengelilingi danau tersebut.

Namun, saya sendiri hanya kuat sampai di mata air. Untuk sampai di mata air, harus berjalan kaki dengan jaraknya dari pintu masuk sekitar 500 meter. Tenang saja, perjalanan tak akan terasa bila sambil melihat pemandangan yang indah.

Obyek wisata Situ Cisanti di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/12/2017).KOMPAS.COM/Anggita Muslimah Obyek wisata Situ Cisanti di Bandung, Jawa Barat, Senin (25/12/2017).

Mandi di mata air

Masih satu wilayah dengan obyek wisata ini, terdapat dua titik sumber mata air, yakni mata air Citarum dan Cikahuripan. Saya pun tertarik karena beberapa pengunjung bisa mandi di mata air tersebut.

Kebetulan sekali masih ada kuncen atau penjaga mata air tersebut yang akrab disapa Abah Atep. Saya pun sempat berbincang terlebih dahulu dengan Abah Atep sebelum mandi di mata air dan menjelaskan soal sejarah mata air tersebut.

“Di sini ada dua mata air namanya Citarum dan Cikahuripan. Kedua mata air ini langsung mengalir ke Situ Cisanti, juga lima mata air lainnya. Tapi dua mata air ini yang paling dekat dengan situ cisanti,” kata Abah Atep.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com