KEBUMEN, KOMPAS.com – Gombong, sebuah kecamatan di Kabupaten Gombong, Jawa Tengah memiliki sebuah tempat wisata sejarah yang wajib untuk dikunjungi.
Terletak di jalur selatan Pulau Jawa yang ramai dengan kendaraan bus maupun truk, ada sebuah “lorong” waktu bisa membawa Anda menjelajah sejarah sang pendiri Martha Tilaar.
Ya, tempat wisata yang masih baru di Gombong itu bernama “Roemah Martha Tilaar”. Dari nama, tempat wisata yang menyimpan segala kenangan tentang Martha Tilaar bisa ditemui di tempat yang beralamat di Jalan Sempor Lama Nomor 28 ini adalah rumah masa kecil Martha.
Roemah Martha Tilaar merupakan bangunan lama bergaya arsitektur neoklasik Eropa yang telah dipugar. Bangunan dengan tegel-tegel bermotif serta berkaca patri ini kini bertransformasi menjadi bangunan baru yang siap dikunjungi oleh wisatawan.
(Baca juga : Nasi Penggel Kebumen, Kapan Terkenal seperti Nasi Padang?)
“Sebenernya karena awalnya keinginan Bu Martha untuk balik ke kampungnya. Jadi kan sebenarnya Bu Martha dia lahir dan besar di Gombong sampai umur 10 tahun. Dia beli rumah keluarga ini dengan maksudnya untuk balik ke kampungnya," kata Reza.
Reza memerkirakan keberadaan Roemah Martha Tilaar sudah berdiri sejak tahun 1920-an. Dulunya, masyakat segan untuk melewati rumah tempat Martha Tilaar lahir itu.
Berbeda dengan situasi kini yang banyak dikunjungi wisatawan dan menjadi tempat kegiatan komunitas setempat.
(Baca juga : Transportasi Wisata ke Kebumen Mulai Rp 74.000, Ini Panduannya)
Ia menceritakan sejak tahun 1970-an, Roemah Martha Tilaar sudah tak ditempati. Beberapa bagian rumah seperti atap, lantai, dan kaca rusak. Begitupun dengan rumput di halaman halaman yang tumbuh tak terawat.
“Rumput-rumput dan ilalang tinggi-tinggi. Jadi rumah utama ini yang ada dan paviliunnya. Kondisinya banyak lumayan kerusakannya. kebayangkan rusak di atap, plafon jebol, kaca patri pecah. interior dalam tegel itu ada juga yang rusak. beberapa ada yang rusak,” jelasnya
Namun, perlahan proses restorasi bangunan tua mengubah penampilan fisik. Kerusakan demi kerusakan diperbaiki. Lantai, plafon, dan atap diganti. Pihak pengelola Roemah Martha Tilaar pun menambah bangunan di sisi rumah utama.
Bangunan tua yang dibangun tahun 1920 itu kini menjadi indah dengan cat putih dan krem yang mendominasi bangunan. Pohon manga dan berbagai tanaman obat menambah rindangnya suasana Roemah Martha Tilaar.