Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 10 Minuman Tradisional Indonesia yang Cocok di Musim Hujan

Kompas.com - 07/01/2018, 11:16 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Saat musim hujan seperti awal tahun ini, saatnya mencari kuliner hangat. Selain makanan, Indonesia ternayat punya banyak sekali minuman tradisional yang cocok untuk musim hujan.

Nenek moyang berbagai daerah di Indonesia ternyata telah membuat ramuan khas, dari rempah juga hasil alam lainnya. Ramuan tersebut menjelma jadi obat penawar dingin kala musim hujan tiba.

Bahkan tak hanya penawar dingin, tetapi juga banyak yang berkhasiat untuk kesehatan. Inilah ragam minuman tradisional untuk musim dingin yang KompasTravel rangkum saat berkunjung ke Museum Sejarah Alam Indonesia (Munasein), Bogor.

1.Wedang Uwuh

Berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.Wedang uwuh ini memiliki ciri khas berwarna merah, yang berasal dari kayu secang. Bahan-bahan minuman ini ialah pala, cengkeh, kayu manis, jahe, dan secang.

2. Bandrek

Minuman ini amat terkenal di kawasan Sunda, baik Priangan hingga Bogor dan Cirebon. Kini bandrek bisa Anda nikmati dengan bubuk instan, maupun yang masih berbentuk rempah asli. Bahan utamanya ialah dari jahe dan gula merah.

3. Bajigur

Minuman berwarna coklat ini juga begitu nikmat dikonsumsi sore hari, ditemani berbagai rebusan seperti singkong, pisang, dan yang lainnya. Minuman berbahan dasar santan kelapa dan gula aren ini khas dari kawasan Sunda, tepatnya Jawa Barat.

Bir Kotjok, salah satu minuman tradisional khas Bogor yang kini sulit dijumpai.KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Bir Kotjok, salah satu minuman tradisional khas Bogor yang kini sulit dijumpai.

4. Bir Kotjok

Jalan-jalan ke Kota Hujan, jangan lupa coba bir non alkohol ini. Tak hanya non alkohol, bahkan menyehatkan. Karena terbuat dari jahe merah, kayu manis, cengkeh, dan gula merah. Di Bogor sendiri bisa ditemukan di kawasan Suryakencana.

5. Bir Pletok

Minuman khas Betawi ini juga tak kalah nikmat rasanya. Apalagi saat cuaca dngin dan diguyur hujan. Kini bir pletok juga banyak dijual dalam bentuk serbuk, maupun siap minum di beberapa toko modern, Jakarta. Terbuat dari jahe, pandan wangi, sereh, dan secang.

6. Wedang Secang

Tak jauh beda dari wedang uwuh, wedang secang yang berasal dari Jawa Tengah ini juga menggunakan kayu secang. Sehingga warna airnya menjadi merah. Bahan dasar rempahnya ialah kayu secang, jahe, sereh ,kayu manis, dan kapulaga.

7. Sekoteng

Sekoteng merupakan hidangan dari jahe dengan isian roti, kacang, dan kolang kaling. Dahulu hidangan ini mudah dijumpai pada malam hari di Jawa Tengah maupun Jawa Barat. Namun kini keberadaannya sulit, hanya tertinggal di pasar-pasar ataupun di alun-alun.

Wedang Ronde OrientalARSIP DOYAN KULINER Wedang Ronde Oriental

8. Wedang Ronde

Wedang ini memiliki ciri khas bola-bola sagu, berisikan kacang. Seperti halnya moaci yang dimasukkan dalam semangkuk air jahe panas. Jangan lupa beri kacang sangrai, dan gula.

9. Wedang Jahe

Wedang jahe merupakan bahan dasar dari wedang-wedang lain. Wedang jahe hanya berupa cairan dari bahan jahe dan gula merah.

10. Jamu Jun

Walaupun namanya jamu, tetapi minuman kental ini terbuat dari tepung beras, santan, dan campuran jahe. Sangat nikmat disruput di malam hari. Kini keberadaannya mulai sulit dijumpai, salah satunya ada di Pasar Semawis atau Pecinan, Semarang.

******************

Mau merasakan liburan seru ke Pulau Bali? Kali ini liburannya gratis dan ke destinasi anti-mainstream! Selama empat hari tiga malam, seluruh biaya peserta sudah ditanggung. Termasuk tiket PP Jakarta-Bali, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru. Juga raih kesempatan memenangkan hadiah smartphone OPPO F5.

Caranya mudah, ikuti photo competition 'Unforgettable Journey'. Klik link ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com