"Kalau inangnya muda si lima meter udah aman banget, tapi kalau inangnya tua, akarnya kemana-mana bisa lebih (dari lima mater). Jarak dekat pasti ada inangnya itu," terang Sofie yang sejak 2004 meneliti puspa langka ini.
(Baca juga : Wisman Kagumi Rafflesia Arnoldii)
Ia menyarankan untuk memperhatikan jalur akar pohon inang rafflesia, agar tidak diganggu bahkan dirusak. Sofie menyebut pengaman seperti pagar seperti di beberapa kebun raya bisa dipasang.
"Sangat riskan terjadi di hutan atau kebun yang tanpa penjagaan. Sehingga tour guide dan wisatwan bisa sembarangan memperlakukan bunga rafflesia ini, karena mereka memang belum paham," kata Sofie, yang rutin mendapat informasi dari Forum Komunikasi Rafflesia dan Amorpophalus.
3. Dilarang menyentuh
Menyentuh ialah salah satu kebiasaan yang masih banyak ditemui orang yang melihat rafflesia. Baik wisatawan, masyarakat lokal, maupun pemandu wisata.
Menurut Sofie, wisatawan sebaiknya itu menyentuh bunga rafflesia. Kata Sofie, saat menyentuh bunga rafflesia bisa menyebabkan transfer bakteri hingga pengrusakan oleh oknum manusia.
(Baca juga : Menengok Rafflesia Arnoldii di Bukit Barisan Selatan)
"Perlakuannya sama saja seperti ketemu hewan langka, monyet misalnya, kan harus steril, atau tidak nyentuh. Tangan itu riskan menyebarkan bakteri, yang dipegang sebelumnya apa, kita ga tau," tegas Sofie.
Terakhir ia memberi peringatan keras pada oknum yang masih merusak. Memetik beberapa bagian atau semuanya untuk keperluan pribadi.
"Kadang ada tourist guide yang sengaja nyabut bunganya, dikasih ke bule supaya bisa nyium bau khasnya bunga (rafflesia). Sudah itu matilah, lepas dari inangnya," terang Sofie.
Terakhir ia berharap agar lebih disosialisasikan informasi mengenai rafflesia. Agar banyak wisatawan dan pengelola wisata yang sadar akan berharganya puspa langka Indonesia tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.