Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Taj Mahal di India, Obyek Wisata yang Dikunjungi Raisa-Hamish

Kompas.com - 10/01/2018, 10:10 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Melancong ke India, tentu saja Anda tak boleh melewatkan untuk mampir ke salah satu bangunan ternama di sana yakni Taj Mahal. Bangunan tersebut merupakan salah satu lokasi wisata paling populer di India, bahkan dikunjungi tujuh hingga delapan juta orang setiap tahunnya.

Tak ketinggalan beberapa waktu lalu pasangan suami istri asal Indonesia, Raisa-Hamish mengunjungi Taj Mahal. Mereka menyempatkan untuk berfoto dan berkeliling Taj Mahal.

(Baca juga : Liburan ke India, Hamish Daud dan Raisa Foto-foto di Taj Mahal)

Taj Mahal sendiri merupakan sebuah kompleks bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan taman, luas lahannya sekitar 22,4 hektar. Di sana Anda akan menemukan air mancur, makam, dan kolam yang memanjang nan cantik.

Bagunan tersebut juga dapat dikatakan sebagai bukti cinta dari Raja ternama, Shah Jahan, untuk sang istri, Mumtaz Mahal menjadi tempat bersandar di akhir hayatnya atau makamnya.

Taj Mahal adalah sebuah kompleks bangunan dan taman yang ada pada lahan seluas 22,4 hektar. Di dalamnya terdapat air mancur, makam, dan juga kolam yang memanjang. Taj Mahal adalah sebuah kompleks bangunan dan taman yang ada pada lahan seluas 22,4 hektar. Di dalamnya terdapat air mancur, makam, dan juga kolam yang memanjang.
Untuk menyelesaikan bangunan nan mewah ini membutuhkan waktu selama kurang lebih 22 tahun. Setelah selesai, sekitar tahun 1983, Taj Mahal dijadikan situs warisan dunia UNESCO. Selain itu juga bangunan tersebut menjadi pemenang dalam inisiatif Tujuh Keajaiban Dunia Baru pada tahun 2007.

Tidak hanya terdapat sejarah lambang cinta, Taj Mahal pun menggabungkan bentuk tradisi seni Persia dan seni Mughal awal. Inspirasi khusus datangnya dari Dinasti Timurid.

(Baca juga : Taj Mahal Ditetapkan sebagai Mausoleum Muslim, Bukan Kuil Hindu)

Keindahannya pun terlihat dari arsitektur bumbung, kubah, dan menara yang terbuat dari marmer putih. Lalu juga ada kira-kira sebanyak 43 jenis batu. Diantaranya permata, termasuk berlian, jed, kristal, topaz dan nilam di gunakan untuk membuat bangunan semakin mengagumkan.

Taj Mahal, IndiaShutterstock Taj Mahal, India
Perlu diketahui, di bagian dalam bangunan tidak hanya terdapat makam Mumtaz Mahal, tetapi tepat disebelahnya terdapat pula makam Shah Jahan.

Pada tahun 2017 silam, sekitar bulan Agustus, sebuah pengadilan di India mengukuhkan bahwa Taj Mahal adalah makam atau mausoleum Muslim, bukan kuil Hindu.

Sementara itu, untuk bisa masuk ke sana, wisatawan harus membayar tiket sebesar 1.000 rupee untuk wisatawan asing atau setara dengan Rp 200.000 dan 40 rupee atau setara Rp 8.500 untuk wisatawan lokal India.

(Baca juga : Taj Mahal dan Gol Gumbaz, Arsitektur Islam yang Mencengangkan Dunia)

Namun belum lama ini, Archeological Survey of India, lembaga yang mengatur operasional Taj Mahal mengumumkan hanya 40.000 wisatawan lokal India yang boleh berkunjung ke kompleks Taj Mahal per hari. Tenang saja, peraturan tersebut tak berlaku untuk wisatawan asing.

Taj Mahal merupakan salah satu peninggalan budaya Islam di India. Shutterstock Taj Mahal merupakan salah satu peninggalan budaya Islam di India.
Diberlakukannya pembatasan pengunjung lokal, karena terlihat begitu ramainya pengunjung di sana dan khawatir dengan kondisi bangunan Taj Mahal.

(Baca juga : Kunjungan Wisatawan ke Taj Mahal Mulai Dibatasi)

Berdasarkan kelompok peneliti, pada tahun 2010 marmer bangunan Taj Mahal tampak retak. Fondasi Taj Mahal yang berbahan kayu juga tampak aus. Tak hanya itu, warna marmer Taj Mahal semakin lama semakin menguning karena efek polusi udara dan hujan asam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com