Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tiga Desa Adat di Bali yang Bisa Anda Kunjungi

Kompas.com - 15/01/2018, 06:38 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

Tidak hanya berkunjung, Anda pun bisa sekedar berbincang dengan penduduk di sana mendengarkan cerita kearifan lokal di sana.

Lalu juga dapat melihat upacara adat yang biasanya diselenggarakan pada bulan Januari, Febuari, Juni, dan Desember. Namun, perlu diketahu, wisatawan tidak dapat bermalam di Desa Tenganan.

 

Desa Trunyan

Rasanya Desa Trunyan sudah terkenal hingga mancanegara karena keunikannya, yakni proses pemakamannya. Desa ini terletak di pinggir Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Untuk bisa sampai di desa ini, Anda bisa menggunakan perahu menyebrangi Danau Batur.

Nah, tradisi unik yang dilakukan masyarakat setempat yaitu tidak menguburkan jenazah, tetapi hanya membaringkan jenazah di atas tanah juga di bawah pohon kemenyan yang biasa disebut Sema Wayah.

Sementara itu, di Sema Wayah hanya ada 11 makam, sehingga jenazah akan diletakkan secara bergantian. Masyarakat tidak menambah makam karena sudah ada ketentuan dari leluhur.

Jika ada jenazah baru, maka jenazah yang sudah lama atau tulang belulangnya akan dikeluarkan dan bergantian dengan jenazah yang baru.

Pohon trunyan yang diyakini menyerap aroma busuk jenazah.EKA JUNI ARTAWAN Pohon trunyan yang diyakini menyerap aroma busuk jenazah.

Meski tulang belulang berserakan di sana, tetapi tidak tercium aroma atau bau busuk. Kepercayaan masyarakat di sana pohon kemenyan atau biasa disebut taru menyan, memiliki aroma sendiri. Sehingga diyakini bisa menetralisir bau busuk di sekitar makam.

Selain Sema Wayah, ada dua pemakaman lainnya yakni Sema Muda dan Sema Bantas. Sema Wayah sendiri merupakan pemakanan untuk orang yang meninggal secara wajar, telah berumah tangga, bujangan, dan anak kecil yang gigi susunya telah tanggal.

Kemudian, Sema Muda khusus untuk bayi yang meninggal dan dikubur. Sementara pemakanan Sema Bantas khusu untuk orang yang meninggal disebabkan kecelakaan dan harus dikubur.

Di sekitar Kuburan Truyan terdapat Pura Dalem yang terletak di pinggir danau yang sering dikunjungi untuk melakukan persembahyangan. Pura ini juga menjadi salah satu obyek wisata ketika wisatawan berkunjung di Kuburan Trunyan karena lokasinya bersebelahan.

Selain itu juga wisatawan bisa bersantai di sekitar pinggir Danau Batur atau bahkan mendaki Gunung Batur.

Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali.BARRY KUSUMA Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali.
Desa Penglipuran

Desa yang berisi masyarakat Bali Mula ini berada di dataran tinggi di sekitar kaki Gunung Batur, tepatnya di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, yang berjarak 45 kilometer dari Denpasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com