Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Museum Bahari Jakarta yang Terbakar

Kompas.com - 16/01/2018, 18:45 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Bahari di Jakarta, Selasa (16/1/2017) hangus terbakar di beberapa bagian. Museum ini sarat sejarah kemaritiman Nusantara, mulai era tradisional berbagai suku di Indonesia, hingga modern.

Tak hanya soal koleksinya yang istimewa, museum ini pun punya perjalanan sejarah yang luar biasa. Bangunan dan menaranya menjadi saksi kejayaan VOC yang memperdagangkan kekayaan alam Nusantara kala itu.

Beberapa fakta-fakta keistimewaan tersebut, dirangkum KompasTravel dalam 7 hal berikut ini:

1. Tempat penyimpanan harta berharga VOC

Saat masa jayanya yaitu abad ke 17, VOC menyimpan banyak kekayaan Nusantara di gudang ini. VOC yang merupakan persekutuan dagang Belanda meyimpan, memilah, menjemur, dan mengepak stok-stok rempah seperti kopi, teh, dan cengkeh di gudang ini.

Tak hanya itu, di bagian gudang sebelah barat, juga kerap digunakan untuk penyimpanan sejumlah komoditi berharga yang dijual di Nusantara. Seperti tembaga, timah hingga tekstil milik VOC.

Museum Bahari dilihat dari Menara Syahbandar, Jakarta, Jumat (13/1/2017).Dok. Agustaman Museum Bahari dilihat dari Menara Syahbandar, Jakarta, Jumat (13/1/2017).
2. Sempat digunakan sebagai gudang logistik dan senjata

Semasa pendudukan Jepang, gudang VOC ini dialihfungsikan sebagai tempat menyimpan logistik tentara Jepang. Termasuk persenjataan dan bahan pangan.

(Baca juga : Sejarah Museum Bahari, dari Gudang Rempah hingga Penyimpanan Senjata)

3. Koleksi maritim yang paling lengkap

Tercatat ada 850 koleksi berharga di museum ini. Terdiri dari perahu zaman nenek moyang hingga kapal modern dari TNI AL. Tak hanya koleksi perahu yang berjumlah ratusan, tapi juga berbagai hal yang berkaitan dengan kemaritiman.

Seperti alat navigasi dari zaman Belanda, peralatan senjata kapal, replika dan benda asli kapal laut dari nusantara, diorama peristiwa bahari, dan pameran temporer yang rutin dipamerkan di lantai dua gedung bahari.

Lantai dua Museum Bahari di salah satu gedung, yang dahulu digunakan VOC sebagai tempat menjemu rempah rempah.Kompas.com/Silvita Agmasari Lantai dua Museum Bahari di salah satu gedung, yang dahulu digunakan VOC sebagai tempat menjemu rempah rempah.

4. Bangunan tertua peninggalan VOC

Museum Bahari merupakan bangunan tertua di Jakarta yang masih bertahan sampai sekarang. Gedung ini dibangun bertahap tiga kali oleh Belanda dari tahun 1652-1771. Dahulu Museum Bahari dijadikan gudang rempah-rempah oleh Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, VOC. 

(Baca juga : Melihat Perbedaan Museum Bahari Dekat Pasar Ikan, Dulu dan Sekarang)

5. Beberapa bagian masih asli buatan VOC

Bangunan ini menjadi salah satu bangunan tertua yang masih tetap berdiri tegak tanpa banyak perubahan. Tak heran jika memiliki dinding yang amat tebal dan tiang penyangga dari kayu yang amat kokoh.

Bahkan sebagian besar komponennya dinyatakan masih asli oleh pihak museum. Diantaranya Menara Syahbandar, bangunan gudang rempahnya, hingga lantai batu di beberapa bagian museum.

Museum Bahari Jakarta.Kompas.com/Silvita Agmasari Museum Bahari Jakarta.

6. Pernah terbakar sebelumnya

Kepala UPT Museum Kebaharian Husnison Nizar mengungkapkan Pernah ada beberapa kebakaran kecil, tapi bisa dipadamkan, sejak dibangun 1977.

"Sejak dibangun tanggal 7 bulan 7 1977. Pernah ada beberapa kebakaran kecil, tapi bisa kita padamkan," ucap Husnison pada Kompas.com, Selasa (16/1/2018) di museum saat pamadaman api kebakaran.

Suasana bagian dalam Museum Bahari, Jakarta, Jumat (13/1/2017).Dok. Agustaman Suasana bagian dalam Museum Bahari, Jakarta, Jumat (13/1/2017).
7. Baru saja direnovasi sebelum terbakar

Kepala Museum Bahari Husnison Nizar mengakui bahwa museum tersebut baru saja selesai proses renovasi pada 30 November 2017 silam. 

“Renovasi dilakukan tahun 2017 dan 30 November sudah selesai dipugar. Tapi itu hanya bangunan fisik seperti ganti komponen kayu, kaso yang rapuh, cat gedung dan belum termasuk instalasi listrik,” katanya.

(Baca juga : Museum Bahari Kini Dilengkapi Kafe dan Perpustakaan)

Renovasi yang menghabiskan dana Rp 7 miliar itu telah memugar beberapa bangunan fisiknya. Selain itu proses renovasi juga menyentuh bangunan Gedung C Museum Bahari yang ludes terbakar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com