VIENTIANE, KOMPAS.com - Menyebut Mekong maka sama halnya dengan menyebut sebuah perbatasan dua negara, Thailand dan Laos.
Soal itu, tidak ada yang posesif, baik mereka yang tinggal di Watchan, Vientiane, Laos, maupun di Nong Na dan Bueng Kamphaeng di Thailand.
Untuk urusan Sungai Mekong yang membelah dua wilayah negara itu, mereka sama-sama menikmati. Namun, rasanya lebih meriah jika kita berada di sisi Vientiane.
Ini khususnya di Watchan, dan lebih khusus lagi di sekitar Taman Chao Anouvong. Sebuah halaman luas di depan taman itu dibangun menghadap ke sungai yang membelah banyak negara di Asia Tenggara tersebut.
(Baca juga : Delapan Jam Berwisata di Ibu Kota Laos)
Tentu saja keberadaannya lengkap dengan aneka jajanannya, alias street food. Contoh pertama, pedagang minuman.
"This is sayen (agaknya cayenne), this is coffee," ujarnya menyebut isi dua dari enam stoples minuman yang sudah jadi itu, yang belakangan juga populer di sejumlah mal di Indonesia.
(Baca juga : Lima Pantangan Saat Berkunjung ke Ibu Kota Laos)
Adapun dua pilihan lainnya mudah dipahami sebagai air kelapa dan jeruk selasih, sementara isi di dua stoples lainnya entah apa.
Urusan bertanya memang susah-susah gampang ketika berada di Laos sebab tidak semua warganya bisa berbahasa Inggris.
Walau demikian, semua transaksi cukup dituntaskan dengan angka di kalkulator, ponsel, atau cukup dengan jari-jari. "Ya ya kop chai (terima kasih)," ujar mereka jika urusan transaksi beres.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.