Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Mobil, Pasangan Kakek Nenek Ini 8 Bulan Keliling Dunia

Kompas.com - 22/01/2018, 08:21 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Traveling memang tak mengenal usia, itulah yang dibuktikan oleh pasangan Teddy Unggul Wicaksono (55) dan Yana Kusryanti (55). Mereka keliling Eropa dan Asia berdua, menggunakan mobilnya selama delapan bulan.

Di masa tuanya mereka berkeinginan untuk melihat dunia secara lebih dekat. Alhasil mobil jadi tunggangannya menelusuri kota demi kota di berbagai negara di dunia.

"Ingin meihat dunia dengan cara yang berbeda, kalau pakai pesawat itu kita hanya datang ke kota-kota besarnya. Tapi dengan mobil itu kita mesti lewat perbatasannya, kota kecil, hutan segala macam, baru ke kota besarnya," ujar Teddy saat diwawancarai KompasTV, Minggu (21/1/2018).

(Baca juga : Rusia Sasar Wisatawan Indonesia)

Ia menambahkan, bahwa dari penelusuran kota demi kota tersebutlah banyak kesan menarik yang ia dapatkan. Selain itu perbedaan geografis alamnya juga akan sangat terasa.

Jadi proses perjalanannya lah yang menjadi tujuan, dan kenikmatan tersendiri untuk mereka. Ia pun mencontohkan saat melalui Siberia melewati Tundra, yang sebelumnya belum pernah diketahui sampai bisa ia sentuh langsung saat keluar dari mobil.

(Baca juga : Delapan Jam Berwisata di Ibu Kota Laos)

Pasangan yang tiba di Indonesia pada 5 Januari 2018, tersebut telah melalui 60.000 kilometer. Dengan rute Indonesia - Singapura - Malaysia - Kamboja - Laos - China - Rusia - Skandinavia - Norwegia - Swedia.

Hal yang Menarik

Lapangan Merah di Moskwa.
THINKSTOCKPHOTOS Lapangan Merah di Moskwa.

Hal yang menarik dari perjalanannya, menurut Yana Kusryanti, ialah mengunjungi setiap negara yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Hal tersebut merupakan merupakan keasyikan tersendiri di masa tua.

"Tiap negara memiliki keunikannya masing-masing, bisa merasakan kulinernya dari setiap negara, bangunan-bangunannya yang unik, juga manusianya," ungkap Yana saat diwawancara KompasTV, dalam kesempatan yang sama.

(Baca juga : Inilah Yalong Bay, Hawaiinya China)

Sedangkan, salah satu yang menarik bagi Teddy ialah interaksi antar manusia dari setiap negara. Meski ia menjumpai kesulitan di beberapa negara yang tidak lazim menggunakan bahasa Inggris, tetapi ia cukup tertolong berkat teknologi penerjemahan dan guide setempat.

"Eropa umumnya bahasa Inggis, tapi di Rusia itu kita gunakan Google translate-nya. Kalau di China ada pemandu wisata atau guide lokal ikut di mobil kita," ungkapnya.

Ibu kota Norwegia, Oslo.visitoslo.com Ibu kota Norwegia, Oslo.
Menurutnya, wisatawan di China wajib menggunakan pemandu wisata setempat. Sudah merupakan prosedur di sana untuk menyertakan pemandu wisata bagi wisatawan yang bepergian dengan mobil.

Kini pasangan yang telah dikaruniai cucu tersebut berencana mengundang beberapa rekan dan tour agent yang ia jumpai untuk menjelajah Indonesia. Kita tunggu petualangan pasangan ini selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com