Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diketahui Jika Ingin Lihat Gerhana Bulan Total

Kompas.com - 23/01/2018, 17:00 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Penasaran ingin melihat cantiknya fenomena gerhana bulan total? Tentu saja Anda bisa menyaksikannya, termasuk di seluruh wilayah di Indonesia. Jadi jangan sampai terlewatkan momen langka tersebut.

Oleh karena itu, simak beberapa hal berikut ini yang perlu Anda ketahui ketika ingin melihat gerhana bulan total.

Catat tanggalnya

Gerhana bulan total tidak terjadi setiap hari, namun ada waktu-waktu tertentu. Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN, Gunawan Admiranto mengatakan masyarakat di Indonesia dapat menyaksikan momen gerhana bulan total pada tanggal 31 Januari 2018.

Warga bersiap menunggu dan menikmati gerhana bulan sebagian, di Padang, Sumatera Barat, Selasa (8/9) dini hari. Gerhana bulan di kota itu terlihat mulai pukul 00.22 WIB, dengan puncak gerhana pukul 01.29 WIB, dan berakhir sekitar pukul 02.18 WIB.ANTARA FOTO / IGGOY EL FITRA Warga bersiap menunggu dan menikmati gerhana bulan sebagian, di Padang, Sumatera Barat, Selasa (8/9) dini hari. Gerhana bulan di kota itu terlihat mulai pukul 00.22 WIB, dengan puncak gerhana pukul 01.29 WIB, dan berakhir sekitar pukul 02.18 WIB.
Pilih lokasi yang tepat

Untuk lokasinya tentu Anda yang menentukan sendiri, sebab proses gerhana bulan total ini bisa dilihat di mana saja, seperti halnya di sekitaran kediaman Anda.

Namun, Gunawan menyarankan untuk melihat fenomenan ini di tempat yang lapang atau luas seperti di lapangan. Tidak kalah pentingnya juga pilih tempat yang bebas dari polusi.

“Karena kalau di tengah kota apalagi dekat dengan mall tidak akan optimal. Cahaya kota sangat mendominasi. Usahakan pilih tempat yang lebih gelap, misalnya saja ke luar kota kemudian di tengah sawah,” kata Gunawan kepada KompasTravel saat dihubungi, Selasa (23/1/2018).

Gerhana bulan terlihat di Bhubaneswar, India, 8 Oktober 2014. Warna merah pada gerhana bulan dipengaruhi oleh pembiasan atmosfer Bumi, disebut dengan bulan merah darah.AP PHOTO / Biswaranjan Rout Gerhana bulan terlihat di Bhubaneswar, India, 8 Oktober 2014. Warna merah pada gerhana bulan dipengaruhi oleh pembiasan atmosfer Bumi, disebut dengan bulan merah darah.
Peneropongan umum di Jakarta dan Bandung

Ada dua tempat yang mengadakan kegiatan peneropongan umum pada Rabu, 31 Januari 2018 untuk melihat gerhana bulan total.

Yakni  di Planetarium Jakarta, Plaza Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya nomor 73, Menteng, Jakarta Pusat dan di kantor Pusat Sains Antariksa LAPAN, Jalan Dr. Djundjunan No.133 Bandung.

Jika Anda ingin ke planetarium diwajibkan mendaftar terlebih dahulu. Caranya dengan mengisi formulir pendaftaran pada link berikut https://bit.ly/TLE-31JAN2018.

Dikutip dari laman resmi Planetarium Jakarta, pendaftaran akan dibuka secara resmi pada hari Rabu, 24 Januari 2018 pukul 09.00 WIB hingga hari Rabu, 31 Januari 2018 pukul 09.00 WIB.

Pendaftaran tersebut berguna bagi ketersediaan tempat peneropongan sehingga pengunjung yang sudah mendaftar akan diutamakan.

Untuk menyaksikan fenomena ini Anda bisa datang lebih awal sekitar pukul 18.00 WIB.

Gerhana bulan terlihat dengan latar depan Monumen El Salvador del Mundo di San Salvador, El Salvador, 15 April 2014. Gerhana bulan kali ini terbilang langka karena bulan berubah warna dari oranye ke merah darah.AFP PHOTO / JOSE CABEZAS Gerhana bulan terlihat dengan latar depan Monumen El Salvador del Mundo di San Salvador, El Salvador, 15 April 2014. Gerhana bulan kali ini terbilang langka karena bulan berubah warna dari oranye ke merah darah.

Saksikan proses sejak awal hingga akhir

Pada akhir Januari nanti, Anda bisa saksikan gerhana bulan total dengan durasi totalitas1 jam 16 menit. Secara detil waktunya, Gunawan menjelaskan yakni pada pukul 18.48 WIB Anda bisa melihat proses gerhana bulan sebagian.

Lalu sekitar pukul 19.51 WIB mulai gerhana bulan total dan berakhir sekitar pukul 21.07 WIB. Kemudian pada pukul 22.11 WIB Anda bisa menyaksikan akhir gerhana bulan sebagian.

Gerhana bulan terlihat di San Salvador, El Salvador, 15 April 2014. Gerhana bulan kali ini terbilang langka karena bulan berubah warna dari oranye ke merah darah.AFP PHOTO / JOSE CABEZAS Gerhana bulan terlihat di San Salvador, El Salvador, 15 April 2014. Gerhana bulan kali ini terbilang langka karena bulan berubah warna dari oranye ke merah darah.

Abadikan momennya

Tidak hanya melihat langsung atau menggunakan teleskop, Gunawan juga menyarankan masyarakat bisa mengabadikan momen gerhana bulan total. Abadikan momen ini bisa dengan cara foto atau video.

“Lebih bagus kalau misalnya memotret, bisa pakai timelapse. Jadi secara berkala bulan dipotret dan bisa kelihatan proses terjadinya gerhana. Nah bisa juga direkam menggunakan kamera video,” kata dia.

Menurut Gunawan momen ini penting untuk disaksikan dan diabadikan, karena fullmoon, supermoon, dan eclips terjadi secara bersamaan. Alhasil bulan akan terlihat lebih terang dan lebih besar.

“Gerhana bulan ini sangat istimewa, karena fullmoon, supermoon, dan eclips terjadi secara bersama-sama. Memang jarang sekali terjadi, terkahir 152 tahun yang lalu,” kata Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com