Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan Imlek, Coba Intip Sentra Pembuatan Barongsai di Bogor

Kompas.com - 05/02/2018, 19:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik china town Bogor, Jawa Barat yang lebih dikenal dengan Suryakencana, ternyata terselip bengkel barongsai sederhana. Karya barongsai dan liong telah sampai ke berbagai negara Eropa dan Timur Tengah.

KompasTravel bersama tim dari Jakarta Food Adventure, tidak sengaja mendapatkan info tersebut ketika sedang menikmati jajanan sore di Suryakencana, Bogor.

Tanpa pikir panjang, kami pun mengarahkan langkah kaki sesuai arahan warga yang memberitahu keberadaan "pabrik" barongsai tersebut.

Menyusuri gang-gang kecil, akhirnya bengkel Lily Hambali sang "empu" barongsai pun nampak. Tepatnya berlokasi di Jalan Roda Gang Angbun, Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah.

Beberapa karyawan saat itu sedang melukis kain yang akan jadi kulit liong sepanjang delapan meter. Tak lama pun Lily menghampiri kami dan berkenalan.

Pengerajin barongsai di Bogor kebanjiran order menjelang Imlek, Sabtu (3/2/2018).KOMPAS.COM/Muhammad Irzal Adiakurnia Pengerajin barongsai di Bogor kebanjiran order menjelang Imlek, Sabtu (3/2/2018).
"Ya, di sini masih terus membuat barongsai dan liong, mulai tahun 2000 awalnya," ujar Lily Hambali, saat dikunjungi  Sabtu (3/2/2018).

Di selasar rumahnya yang berukuran sekitar delapan kali lima meter inilah, ia berkreasi membuat bagian demi bagian dari liong dan barongsai.

Wisatawan bisa melihat bagaimana proses pembuatan mulai detil kepalanya, seperti mata, mulut, kumis, hingga ornamen lainnya.

"Awalnya bikin rangka dulu dari rotan. Dibentuk detil mukanya sesuai permintaan di gambar atau foto. Baru dilapis kain putih dengan lem, sebelum diwarnai," jelasnya kepada KompasTravel dan wisatawan.

Satu buah barongsai bisa ia selesaikan hanya dalam waktu seminggu. Dengan catatan cuaca relatif cerah, dan baik untuk menjemur.

Di bengkel barongsai Lili Hambali, Bogor, Anda bisa melihat proses pembuatan Barngsai ini. Pengerajin barongsai di Bogor kebanjiran order menjelang Imlek, Sabtu (3/2/2018).KOMPAS.COM/Muhammad Irzal Adiakurnia Di bengkel barongsai Lili Hambali, Bogor, Anda bisa melihat proses pembuatan Barngsai ini. Pengerajin barongsai di Bogor kebanjiran order menjelang Imlek, Sabtu (3/2/2018).
Sedangkan liong dengan panjang mulai dari delapan meter, bisa ia selesaikan mulai dua hingga tiga minggu.

"Banyaknya yang pesen barong (barongsai) kalau liong paling dari klenteng, atau buat perayaan khusus. Kalau barong kan umum," terangnya.

Ia tidak menghitung berapa banyak barongsai dan liong yang ia buat dalam sebulan, atau satu tahun. Karena pemesannya datang terus tanpa ia hitung satu per satu.

"Jadi itu setiap selesai langsug ambil, langsung ada lagi yang mesen. Untuk awal tahun apalagi ni sulit dihitung berapa jumlahnya (barongsai)," ujarnya.

Kesulitan dalam pembuatan hewan rekaan ini, menurutnya karena beberapa bahan masih harus impor dari China. Seperti bulu domba dengan aneka warna, lalu ornamen berbulu di bagian kepala liong dan barongsai.

Pengerajin barongsai sedang membuat bagian rahang bawah liong, di Bengkel Barongsai Lili Hambali, Babakan Pasar, Bogor Tengah, Sabtu (3/2/2018).KOMPAS.COM/Muhammad Irzal Adiakurnia Pengerajin barongsai sedang membuat bagian rahang bawah liong, di Bengkel Barongsai Lili Hambali, Babakan Pasar, Bogor Tengah, Sabtu (3/2/2018).
"Kalau jaga kualitas memang harus impor bulu dombanya. Di Indonesia belum ada yang bisa ngolah bulu domba dari negara dingin, jadi halus banget kaya gini," terangnya sembari menunjukan bulu domba Australia yang amat halus.

Kualitas yang ia jaga tersebut membuat barongsainya menjadi langganan banyak tempat. Wilayah Aceh, Medan, Lampung, Pontianak, hingga Timika, Papua adalah beberapa pelanggannya. Sementara, di luar negeri karyanya dipesan berbagai negara Asia hingga Arab Saudi.

"Asia sudah dipesen dari Singapura, Malaysia, Jepang, sampe Arab. Kalau di Arab, dia izin dulu sama kerajaan, katanya boleh asal tidak berbau mistis. Murni kesenian dan olahraga," jelasnya.

Satu barongsai ia banderol seharga Rp 5.5 juta, sedangkan liong Rp 7,5 juta.

Walupun berkunjung ke sini tidak dipungut biaya, sayangnya Lili belum menyiapkan cinderamata yang bisa dibaawa pulang oleh wisatawan. Namun, Anda bisa berfoto dengan barongsai yang sudah jadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com