JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik pertunjukan barongsai yang enerjik ternyata ada kreativitas dan keuletan sang pembuatnya. Salah satu pengerajin barongsai yang eksis hingga ke mancanegara ialah Lily Hambali.
Pria 57 tahun ini masih terampil merangkai bagian-bagian barongsai dan liong hingga siap dipentaskan. Keramaian Tahun Baru Imlek di berbagai kota di Indonesia kerap diramaikan hasil karyanya.
Buah keterampilan tangannya kini bahkan telah mencapai berbagai negara. Mulai Malaysia, Singapura, Jepang, Eropa, hingga Arab Saudi.
Beralamat di Jalan Roda, Gang Angbun, Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, pria 57 tahun ini memulai usahanya sejak tahun 2000. Kini bengkelnya terkenal dengan nama Lily Barong.
"Dulu awalnya nemu barongsai di rumah om (rekan kerja), tapi ditutupi box karena masih tabu. Akhirnya coba dimainkan tuh, pas kampanye politik. Ternyata ramai," ujarnya bercerita pada KompasTravel, Sabtu (2/2/2018).
Tak disangka, penonton yang menyaksikan pertunjukannya memenuhi jalan-jalan di Suryakencana, Bogor. Mereka nampak antusias, meski Lili dan rekannya bermain sangat alakadarnya.
Lepas itulah ia mulai tertarik dengan barongsai, dan mencari tahu lebih dalam. Ia memulai menjadi tukang reparasi barongsai yang perlahan mulai dikeluarkan dari beberapa klenteng di Indonesia.
"Kalau dulu kita benerin idungnya aja bisa sebulan, baru rampung," sanggahnya sembari tertawa pada KompasTravel yang saat itu bersama wisatawan dari Jakarta Food Adventure yang usai berwisata di Suryakencana, Bogor.
"Saya otodidak aja belajarnya, dari reparasi itu dulunya. Terus teman dari Jakarta banyak yang kasih saran dan bantuan, sampai satu-dua tahunan baru mulai ramai bikin," terangnya.
Untuk menjaga kualitas, kini ia masih menggunakan beberapa komponen yang diimpor langsung dari China. Menurutnya bukan tak percaya produk dalam negeri, tetapi teknologi di Indonesia belum ditemui yang bisa membuat bulu sehalus itu.
"Kalau jaga kualitas memang harus impor, bulu dombanya. Di Indonesia belum ada yang bisa ngolah bulu domba dari negara dingin, jadi berwarna dan halus banget kaya gini," terangnya sembari menunjukan bulu domba Australia yang amat halus.
Kualitas yang ia jaga tersebut membuat barongsainya menjadi langganan banyak tempat. Mulai Aceh, Medan, Lampung, Bangka Belitung, Pontianak, hingga Timika, Papua. Sementara, di luar negeri karyanya dipesan berbagai negara Asia hingga Arab Saudi.