Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliling Maskapai, Menpar Minta Tambahan Kursi Pesawat

Kompas.com - 07/02/2018, 18:20 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya berkunjung ke beberapa maskapai penerbangan, Senin (5/2/2018). Ia meminta penambahan kursi penerbangan di rute-rute baru, dan rute potensial.

“Kami butuh tambahan seats internasional untuk pemenuhan target 25 juta. Saat ini masih kurang 1,1 juta. Dengan rute baru dan penambahan frekuensi, beban itu akan berkurang. Kami optimistis jumlah wisatawan akan tumbuh sesuai harapan,” ujar Arief Yahya, dari rilis yang diterima KompasTravel, Selasa (6/2/2018).

(Baca juga : Pantai Wediombo, Pantai Surga Selancar di Yogyakarta)

Menpar merencanakan dari kekurangan 1,1 juta seat tersebut akan dibagi 600.000 kursi untuk Bali, dan 400 ribu kursi untuk Jakarta. Sementara sisanya dialokasikan ke bandara-bandara lainnya.

Kantor Garuda Indonesia di lingkungan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menjadi salah satu yang dikunjungi Menpar.

Respon positif pun diberikan Garuda Indonesia, lewat Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury. Maskapai milik pemerintah itu bahkan menjanjikan kenaikan international flight seats di tahun 2018 ini. Besarannya pun maksimal sampai 20 persen.

Kunjungan Menpar, Arief Yahya ke kantor Garuda Indonesia, di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Selasa (6/2/2018).Dokumen Kementerian Pariwisata Kunjungan Menpar, Arief Yahya ke kantor Garuda Indonesia, di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Selasa (6/2/2018).
Menpar mengatakan, pertumbuhan Garuda cukup signifikan pada 2017. Persentase wisman yang terbang dengan Garuda naik 20,8%. Angka riilnya sekitar 4,8 juta wisman.

“Apa yang Garuda lakukan tahun lalu sangat bagus. Kenaikan 20,8 persen tinggi. Hal ini sebanding dengan pelayanan yang mereka berikan. Dengan komitmen kuat, Garuda akan terus tumbuh di tahun ini,” tutur Menpar.

(Baca juga : Lima Pantai Cantik di Karangasem Bali)

Garuda Indonesia berencana mengangkut penumpang internasional sebanyak 5,8 juta orang. Jumlah ini naik signifikan sekitar 1 juta wisman. Selain itu juga berencana memiliki armada sebanyak 144 pesawat. Rinciannya 110 narrow body, lalu 34 wide body. Citilink pun menopang dengan 50 armada.

 “Garuda tetap mendukung upaya Kemenpar. Kami juga sudah memiliki kalkulasi terkait potensi untuk pengembangan pasar. Penambahan available seat 20 persen untuk rute internasional realistis. Dengan sinergi bersama Kemenpar ini, kami optimistis bisa mencapai target,” pungkas Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury.

Kunjungan Menpar Arief Yahya ke kantor Lion Air, di Lion Air Tower, Jakarta, Selasa (6/2/2018).Dokumen Kementerian Pariwisata Kunjungan Menpar Arief Yahya ke kantor Lion Air, di Lion Air Tower, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Selain Garuda, Lion Air pun tidak luput dari sasaran Menpar. di hari yang sama, ia berkunjung ke kantor Lion Air, dengan tujuan yang sama.

Menpar meminta Lion Air memaksimalkan low season dengan menambah kursi di rute-rute potensial. Mengacu data Kemenpar, ada lima pasar yang bisa diekplorasi lagi oleh maskapai. Ada pasar Tiongkok, Eropa, Australia, Singapura, juga India.

(Baca juga : 5 Museum Bersejarah di Jakarta yang Bisa Anda Sambangi di Akhir Pekan)

Ia memaparkan pada 2017, jumlah wisatawan Tiongkok 1,91 juta atau tumbuh 42,22persen. Eropa ada 1,74 juta wisman, lalu tumbuh 14,12persen. Australia (1,10 juta), Singapura (1,31 juta), dan India (434,19 ribu).

“Progress Lion Air sangat bagus. Lion Air pada 2016 hanya tumbuh 18,5 persen. Tapi, kapasitas kursinya kini tumbuh signifikan 70,4 persen. Dengan fakta ini, Lion Air harus membuka rute baru lagi. Fokuskan ke pasar utama. Hubungkan dengan destinasi yang mengalami kenaikan kunjungan,” tuturnya.

Wisata Kota Tua dipadati pengunjung, tepatnya duduk lesehan di pelataran Museum Fatahillah saat malam tahun baru 2018, Jakarta, Minggu (31/12/2017).KOMPAS.COM/ANGGITA MUSLIMAH Wisata Kota Tua dipadati pengunjung, tepatnya duduk lesehan di pelataran Museum Fatahillah saat malam tahun baru 2018, Jakarta, Minggu (31/12/2017).
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait menjelaskan, ada enam rute baru yang sedang diproses dengan China sebagai tujuannya. Poros China diantaranya akan terhubung dengan Lombok dan Batam. Selain itu, rute Bali dan Jakarta ke Korea Selatan juga siap diterbangi Lion Air.

“Kami tetap fokus pengembangan rute dan kapasitasnya. Semua masih proses. Kami bahkan menjajaki rute Lombok-Tiongkok. Rute reguler Korea-Jakarta pada Mei sudah aktif. Kalau dari Bali menuju Incheon dan Busan bisa jalan di Juni. Bahkan, charter flight dari Batam ke Busan dan Incheon segera jadi rute reguler. Kami juga ajukan rute tiga kali seminggu dari Belitung ke Kuala Lumpur,” tuturnya.

(Baca juga : Menikmati Senja di Tepi Danau Toba)

Edward pun menambahkan, Lion Air akan menganalisa peluang penambahan rute baru ke Tiongkok. Hal itu karena Lion Air sudah merencanakan pembelian 39 armada baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com