Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahu Walik Sambel Petis, Cara Unik Menikmati Tahu di Banyuwangi

Kompas.com - 09/02/2018, 13:28 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tahu walik menjadi camilan yang wajib diburu saat anda berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur. Mendapatkannya cukup mudah, bisa membeli di warung-warung kecil di pinggir jalan hingga di restoran bahkan bisa juga memesan camilan unik ini melalui aplikasi pemesanan makanan secara online.

Cara membuat tahu walik sebenarnya cukup mudah. Tahu putih digoreng. Setelah setengah matang diangkat lalu disayat bagian tengahnya dan bagian dalam tahu yang basah dibalik dan diisi dengan adonan kemudian digoreng kembali hingga kering.

(Baca juga : Menikmati Bekamal, Masakan Khas Using Banyuwangi yang Hampir Punah)

Adonan isi tahu walik adalah daging ayam dan daging sapi atau campuran keduanya yang dihaluskan dan dicampur dengan tepung serta dibumbui seperti adonan bakso.

Salah satu warung yang sudah cukup lama menjual tahu walik adalah Warung Biru yang berada di Kota Banyuwangi.

Tahu walik khas Banyuwangi siap digoreng, Kamis (8/2/2018).KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Tahu walik khas Banyuwangi siap digoreng, Kamis (8/2/2018).
Eva, penjual tahu walik Warung Biru kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2018) mengatakan dia sudah menjual tahu walik sejak 6 tahun terakhir. Saat ini pelanggannya sudah cukup banyak hingga pelanggan yang berasal dari luar kota.

"Dulu sempat jualan di atas trotar sampai sekarang masuk ke dalam sini," jelasnya.

(Baca juga : Pecel Lele Ini Tetap Ramai Meski Banjir, Mau Tahu Rahasianya?)

Tidak tanggung-tanggu, dalam satu hari, Evi dibantu beberapa orang menghabiskan 5 sampai 7 bungkus adonan untuk isian tahu walik. Satu bungkus adonan berisi 5 kilogram adonan.

"Yang buat adonannya sudah dari bosnya, Kita di sini tinggal menggoreng tahu, masukkan adonan ke dalam tahu dan menggorengnya. Kalau ditanya habis berapa tahu, wah sudah nggak kehitung. Kita melihat pada banyaknya adonan. Rata-rata yang 25 sampai 35 kilogram adonan. Kalau lebaran atau musim liburan ya tambah banyak lagi," katanya.

Petis ikan cocok untuk cocolan tahu walik khas Banyuwangi yang kriuk dan gurih, Kamis (8/2/2018).KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Petis ikan cocok untuk cocolan tahu walik khas Banyuwangi yang kriuk dan gurih, Kamis (8/2/2018).
Satu buah tahu walik yang sudah matang dijual seharga Rp 700, sedangkan yang setengah matang dihargai Rp 600. Satu porsi berisi 10 tahu walik. "Kita jual yang setengah matang biasanya oleh pelanggan digoreng jadi dinikmatinya di rumah masih panas. Kalau mau makan di tempat sini juga bisa," kata Eva.

Dia mengaku adonan isi dari tahu walik yang dijualnya, komposisi daging lebih banyak sehingga lebih terasa gurih.

Dia juga berbagi tips agar bagian luar tahu walik lebih kriuk yaitu tahu yang sudah diwalik dan diisi adonan harus digoreng dengan minyak yang sangat panas. "Jangan lupa bagian dalam tahu yang basah sebelum dibalik harus dikeluarkan agar lebih kriuk. Harus benar-benar kering kalau tidak nanti adonannya nggak matang," jelasnya.

Nah yang menarik dari tahu walik ini adalah cocolannya yang menggunakan petis ikan yang berwarna coklat keemasan.

Proses membuat tahu walik khas Banyuwangi, Kamis (8/2/2018). Tahu yang sudah digoreng, disayat kalau dibalik kemudian diisi dengan adonan kemudian digoreng di minyak yang panasKOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Proses membuat tahu walik khas Banyuwangi, Kamis (8/2/2018). Tahu yang sudah digoreng, disayat kalau dibalik kemudian diisi dengan adonan kemudian digoreng di minyak yang panas
Cara membuatnya juga sangat sederhana yaitu cabai rawit dihaluskan di atas cobek lalu dicampurkan dengan petis ikan yang berbentuk pasta. Tambahkan sedikit air hangat agar petisnya tidak terlalu pekat.

"Pedasnya juga bisa disesuikan. Jika kurang pedas tinggal ditambahkan cabainya," kata Eva.

Kriuknya tahu walik dan adonannya yang kenyal cocok sekali dinikmati dengan petis ikan pedas apalagi dinikmatinya saat musim hujan. Selamat mencoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com