JAKARTA, KOMPAS.com - Berwisata ke Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, kini ada obyek wisata baru, yaitu Museum Multatuli. Museum yang mengenang tokoh Belanda penolak kolonialisme tersebut menampilkan sejarah kolonialisme dan antikolonialisme dari berbagai sisi.
Museum Multatuli berdiri di bangunan bekas Kewedanaan Rangkasbitung di Alun-Alun Timur No. 8 Rangkasbitung, Lebak, Banten. Bangunannya sangat mudah ditemui jika Anda berkunjung ke Kota Rangkasbitung, di sisi kanan Kantor Bupati, dan berdampingan dengan Perpustakaan Saidjah dan Adinda, perpustakaan daerah terbesar di Banten.
Ada apa saja?
Dalam museum dengan luas 1.842 meter persegi ini, terdapat banyak barang bersejarah milik Edward Dowes Dekker, pemilik nama asli Multatuli.
Koleksi seperti novel Max Havelaar edisi pertama yang masih berbahasa Perancis (1876), tegel bekas rumah Multatuli, litografi/lukisan wajah Multatuli, peta lama Lebak, arsip-arsip Multatuli, dan buku-buku lainnya.
Yang menarik ialah terdapat bukti fisik, surat-menyurat Multatuli dengan pejabat Hindia Belanda tentang kondisi masyarakat Lebak, foto-foto, serta novel Max Havelaar terbitan pertama.
Museum Multatuli memiliki tujuh ruangan yang terbagi menjadi empat tema. Keempat tema tersebut yaitu sejarah datangnya kolonialisme ke Indonesia, Multatuli dan karyanya, sejarah Lebak dan Banten, serta perkembangan Rangkasbitung masa kini.
Kepala Seksi Cagar Budaya dan Museum, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Lebak, Ubaidillah Muchtar, mengatakan konten konten di museum dibuat secara interaktif dan informatif, seperti ruangan audiovisual, serta labirin. Pada bagian luar museum terdapat monumen interaktif Multatuli, Saidjah, dan Adinda.
Aktivitas yang bisa dilakukan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.