KEDIRI, KOMPAS.com - Kampoeng Anggrek di Dusun Sumberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bisa menjadi destinasi wisata yang perlu dikunjungi.
Di tempat ini, ragam jenis bunga anggrek cukup lengkap, begitu juga dengan fasilitas pendukung wisatanya.
Itu karena Kampoeng Anggrek tidak hanya fokus pada budidaya anggrek saja, tetapi juga pembibitan hingga pemasarannya. Semua sektor itu bisa dinikmati dalam satu tempat yang sama.
Baca juga : Ada Taman Anggrek, Menunggu di Bandara Ngurah Rai Tak Lagi Membosankan
Penggabungan antara edukasi dan wisata inilah yang membuat beda sekaligus kekuatan utama wisata yang ada di lereng Gunung Kelud ini.
Bahkan obyek wisata yang baru berdiri tahun 2016 itu mempunyai laboratorium anggrek, dengan spesialisasi pada kultur jaringan. Sehingga tidak mengherankan jika luasan kebunnya terhampar luas hingga mencapai 400 hektar agar bisa menampung semua lini itu.
"Di Indonesia sendiri masih jarang tempat seperti ini," ujar Didik Suhariyanto, Manajer Kampoeng Anggrek, saat ditemui Minggu (11/2/2018).
Baca juga : Dusun Jengkol, Pusat Kuliner Bekicot di Kediri
Pembibitan dan pembudidayaannya dilakukan dalam sebuah green house yang cukup besar dan jumlahnya tersebar di beberapa titik.
Green house untuk pembibitan maupun pembudidayaan tertutup bagi pengunjung. Namun ada juga green house yang diperuntukkan sebagai ruang pamer dengan puluhan anggrek yang menjadi koleksinya dipajang.
Pengunjung juga dapat melampiaskan kepuasannya menikmati anggrek dengan mengunjungi swalayan anggrek. Pusat jual beli anggrek ini menyajikan beragam bunga anggrek yang dipajang di atas meja. Bunga anggrek warna warni seperti kuning, putih, ungu, merah, menjadi suguhan yang eksotis.
Selain bunga anggrek, disediakan pula aneka ragam jenis tanaman hias lainnya. Tanaman hias itu dijual lengkap beserta peralatan tanam seperti pot maupun media tanamnya.
Tidak sedikit dari pengunjung terlihat memanfaatkannya untuk swafoto. Tidak jarang pula yang memilih dan memilah untuk dibawa pulang sebagai buah tangan. Harga anggrek di tempat itu dilego dengan harga yang cukup terjangkau kisaran Rp 35.000 sampai Rp 750.000 tergantung varian dan jenisnya.
Obyek wisata ini cukup menyedot animo wisatawan untuk mengunjunginya. Pada hari libur biasa seperti hari Minggu, jumlah pengunjung mencapai 3.000 orang. Jumlah itu akan bertambah pada hari libur panjang.
"Kami penasaran datang karena kebetulan juga senang dengan anggrek," ujar Rahma, seorang pengunjung dari Surabaya.