Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Dewari, Spot Selfie dengan Hamparan Bunga Matahari nan Cantik

Kompas.com - 18/02/2018, 08:04 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Hamparan tanaman bunga matahari ini sungguh memesona. Dominasi warna kuning cerah sangat kontras dengan hamparan hijau sawah dan pepohonan di sekelilingya.

Tak heran jika kebun bernama "Taman Dewari" ini menjadi buruan pencinta swafoto dan fotografi. Hasil foto berlatar taman indah ini juga sudah ramai wira-wiri di media sosial sepekan terakhir ini.

Taman Dewari terletak di Dusun Kradenan Kalikuning, Desa Baturono, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 10 kilometer dari Taman Wisata Candi Borobudur. Meski baru dibuka pada 10 Februari 2018, taman ini sudah ramai dikunjungi wisatawan.

Baca juga : Rumah Hobbit Magelang Ada di Taman Wisata Grenden Pakis

Sang pemilik, Beta Zanial Amirin (31), menceritakan Taman Dewari lahir dari kegemarannya berburu spot selfie bersama keluarganya di berbagai daerah. Dirinya pun tercetus ide untuk membuat spot foto sendiri di lahan atau ladang milik keluarga.

Taman Dewari di Dusun Kradenan Kalikuning, Desa Baturono, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (16/2/2018).KOMPAS.com/IKA FITRIANA Taman Dewari di Dusun Kradenan Kalikuning, Desa Baturono, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (16/2/2018).
"Saya dan keluarga suka pergi ke tempat-tempat menarik untuk foto-foto. Lalu berpikir, kenapa enggak bikin spot sendiri. Kebetulan kami punya lahan di sini, dengan pemandangan pegunungan dan sawah," ungkap Beta, Jumat (16/2/2018).

Beta dan istrinya, Pramudita Tunggadewi (29), kemudian mengubah ladang cabai menjadi Taman Bunga Matahari. Dia membeli ribuan bibit bunga ini di daerah Tangerang dan mulai menaman pada bulan November 2017.

Baca juga : Bunga Tabebuya Kembali Bermekaran, Magelang bak Negeri Sakura

Menurut Beta, tanaman bunga matahari dipilih karena termasuk tanaman yang mudah dirawat. Cukup disiram air, diberi pupuk dan disiangi rumput atau tanaman liarnya. Tidak butuh waktu lama, pada Januari 2017, tanaman mulai berbunga.

"Kami tanam sekitar 8.000 pohon, dengan luasan lahan sekitar 2.800 meter persegi. Untuk tanaman cadangan, ada sekitar 2.000 bibit pohon. Semula ladang ini untuk menaman cabai dan padi seperti ladang di sekitarnya," jelas karyawan sebuah BUMN di Yogyakarta itu.

Taman Dewari di Dusun Kradenan Kalikuning, Desa Baturono, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (16/2/2018).KOMPAS.com/IKA FITRIANA Taman Dewari di Dusun Kradenan Kalikuning, Desa Baturono, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (16/2/2018).
Berbeda dengan jenis tanaman bunga lainnya, fisik tanaman bunga matahari relatif lebih kuat, tidak mudah patah dan terinjak-injak. Sehingga risiko rusaknya lebih kecil. Meskipun masa mekar bunga hanya beberapa pekan saja.

"Memang kami belum tahu pasti mekarnya berapa lama, ini baru pertama kali mekar. Beberapa pekan ke depan mungkin masih mekar. Yang pasti tanaman bunga Matahari memiliki ketahanan fisik kuat, tingginya juga setara dengan tinggi orang jadi tidak gampang diinjak-injak," urai Beta.

Menurut Beta, ketahanan bunga bisa lebih lama bila musim kemarau. Sebab, hujan lebat yang mengguyur Magelang belakangan ini ternyata menyebabkan beberapa bunga cepat layu.

Nama Dewari sendiri diambil dari nama belakang anak semata wayangnya, Kairavi Isvara Zan Dewari (2). Konsep taman ini juga telah mendapat respon positif dari masyarakat dan Pemerintah Desa Barurono.

Ada belasan warga setempat yang ikut mengelola taman Dewari, ada yang bertugas menjaga pintu tiket, parkir dan petugas yang mengawasi di dalam taman.

"Motivasi kami memang ingin mengembangkan potensi destinasi wisata baru di Magelang. Syukur-syukur menjadi lahan pekerjaan baru bagi warga, selain tetap mempertahankan pertaniannya," ucap Beta.

Beta sendiri tidak menyangka antusias masyarakat begitu luar biasa. Setiap hari Taman Dewari dikunjungi wisatawan berkisar 700-800 orang. Jumlah ini akan bertambah bila akhir pekan atau hari libur tiba.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com