Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan-jalan ke Air Terjun Kedung Pedut Kulon Progo, Oh Indahnya...

Kompas.com - 25/02/2018, 18:15 WIB
Dani Julius Zebua,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Subowo mengatakan, modal pembangunan awal berasal dari swadaya masyarakat. Mereka tidak sendiri. Warga bekerja sama dengan praktisi pariwisata hingga kelompok mahasiswa.

“Mulai babat alas 5 Januari 2015 dan mulai dibuka sebagai tempat wisata pada Juni 2015. Awalnya dibangun dengan 100 sak semen dari sokongan warga,” kata Subowo

Apa yang dibangun membuat hampir semua sudutnya menarik jadi latar belakang foto, termasuk batu-batu kapur berwarna putih sebesar bak truk di tengah sungai, atau tumpukan-tumpukan batu kapur yang menciptakan jeram, jembatan bambu, hingga kolam, semua sangat asyik jadi latar foto.

Wisatawan bisa menikmati semua keindahan itu cukup dengan membayar Rp 5.000 per pengunjung untuk sekali kunjungan. Kalaulah membawa kendaraan, tentu dikenai biaya parkir yang tidak mahal. Untuk sepeda motor Rp 3.000. Halaman parkirnya luas dan aman.

Kini, Kedung Pedut semakin berkembang. Pokdarwis dan warga pemilik lahan juga mengembangkannya dengan 7 warung makan dengan sajian serba murah, tiga toilet bersih, tiga gazebo cantik, dua gardu pandang, hingga mushola.

Jadi, sepanjang jalan-jalan ke sana, wisatawan tetap akan merasa nyaman. Dengan seluruh keindahan dan fasilitas yang tersedia, pengunjung kedung itu pernah sekitar 2.000 tiket masuk terbeli sehari di tahun baru 2017.

Tanjakan Tajam

Kedung Pedut tidak sulit didatangi. Destinasi ini berada 16 kilometer dari kota Wates, ibukota Kulonprogo. Mobil dan motor bisa menjangkau obyek wisata ini. Hanya saja, menuju ke sana berarti akan melewati jalan menanjak dan sempit.

Waspadalah pada banyaknya jalan menanjak cukup panjang yang muncul mendadak di sebuah tikungan. Bila berkendara dengan roda dua tentu akan sering agak kesulitan. Maka, sebaiknya memang menggunakan kendaraan yang benar-benar fit.

Tidak perlu ragu berkendara dengan mobil roda 4. Mobil bisa tiba ke sana. Motor matic justru tidak disarankan.

“Memang ada beberapa tanjakan ekstrem. Matic justru berbahaya saat turunan karena lebih banyak main rem,” kata Nining, seorang wisatawan lokal yang sudah sering bolak-balik piknik ke Girimulyo.

Namun, semua kesulitan dalam perjalanan akan terbayar ketika menemukan keindahan Kedung Pedut.

Air terjun Kedung Pedut belasan meter tingginya. Ia terletak tersembunyi dibanding riam lainnya. Bermain di kolam di bawah jatuhan air cukup aman. Di sana, jatuhan air sering menjadi embun tebal menyelimuti aliran di bawahnya.  KOMPAS.com/Dani J Air terjun Kedung Pedut belasan meter tingginya. Ia terletak tersembunyi dibanding riam lainnya. Bermain di kolam di bawah jatuhan air cukup aman. Di sana, jatuhan air sering menjadi embun tebal menyelimuti aliran di bawahnya.

Selama piknik tidak perlu harus menggunakan sepatu karena pasti tergoda untuk menceburkan diri ke airnya yang dingin dan jernih. Sandal jepit atau sandal gunung justru lebih tepat.

Sepatu diving malah jadi pilihan paling bagus. Dengan sepatu itu, wisatawan akan lebih aman ketika berjalan di air sungai karena batu-batu kapur di dalamnya tajam dan bisa melukai bila tak hati-hati.

Agaknya hampir semua wisatawan akan tergoda untuk berendam di airnya yang jernih itu. Jadi, alangkah lebih baik membawa pakaian ganti.

Wisatawan juga tidak perlu kawatir kelaparan. Banyak sekali jajanan murah sepanjang perjalanan di wisata ini. Seluruh warga dan Pokdarwis menyepakati niat bersama untuk membangun tempat jajanan yang bisa menghidupi warga.

Sepiring mie instan pakai telur seharga Rp 6.000. Secangkir kopi Rp 3.000. Sebotol air mineral ukuran sedang 60 ml juga Rp 3.000. Lantas apa saja sajian di warung, tentu makanan khas seperti nasi kucing, geblek atau camilan khas dari sagu kenyal khas Kulonprogo.

“Semua warung diseragamkan biar warga merasa nyaman dan mau mampir. Biar wisatawan tidak perlu berat-berat bawa bekal,” kata seorang penjaga salah satu warung di kawasan Kedung Pedut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Artotel Gelora Senayan Resmi Dibuka April 2024, Ada Promo Menginap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com