Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanjung Puting dan Budaya Dayak Dipromosikan di Berlin

Kompas.com - 05/03/2018, 19:15 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Keunikan destinasi wisata Taman Nasional Tanjung Puting akan dipromosikan di Internationale Tourismus-Börse (ITB), sebuah pameran pariwisata internasional, di Berlin, Jerman 7-11 Maret 2018.

Arif Nugroho, salah seorang tour operator wisata, yang mewakili destinasi Tanjung Puting, ikut serta dalam eksebisi itu. Ia mengatakan misi promosinya berjudul 'Journey to The World's Capital of Orangutans'.

Namun, Arif menjelaskan, di Berlin ia tak hanya akan berbicara tentang Tanjung Puting dan orangutan-nya saja. Menurutnya, sesuai panduan brosur yang ia pegang, ia juga akan menjual obyek wisata lain di seputar Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat, Seruyan dan Lamandau.

"City tour di Pangkalan Bun, orangutan tour, sama living with Dayak in Lamandau," tutur Arif, yang saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/3/2018) siang.

Di seputar Tanjung Puting yang wilayahnya di Kabupaten Kotawaringin dan Seruyan, seluas 415.000 hektar, juga ada taman wisata alam Tanjung Keluang, areal pantai dan konservasi penyu, yang masuk dalam daftar promosi.

Masyarakat beraktivitas di depan rumah yang dikenal dengan Kampung Pelangi di Kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/2/2018). Kampung Pelangi merupakan salah satu obyek wisata buatan yang kini dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Masyarakat beraktivitas di depan rumah yang dikenal dengan Kampung Pelangi di Kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/2/2018). Kampung Pelangi merupakan salah satu obyek wisata buatan yang kini dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Sementara city tour Pangkalan Bun, meliputi Istana Kuning, Desa Pasir Panjang, Sungai Arut, dan tempat-tempat nongkrongnya warga Pangkalan Bun. Selain itu, juga dipromosikan berbagai hotel, restoran, pusat kuliner tradisional di wilayah Pangkalan Bun dan sekitarnya.

Di luar kota Pangkalan Bun, ada Astana Alnursari, dan Masjid Kyai Gede, yang juga menjadi warisan kultural Kesultanan Kotawaringin.

Untuk tema 'Living with Dayak in Lamandau,' obyek wisata di Kecamatan Delang menjadi jualan utama. Selain itu ada Desa Lopus dan Tapin Bini yang siap dengan berbagai atraksi budayanya.

Menurutnya ini merupakan bentuk dukungan bagi destinasi-destinasi yang dikelola kelompok sadar wisata (pokdarwis).

"Kita juga akan kenalkan Festival Babukung (tarian topeng untuk upacara kematian), termasuk Babantan Laman (ritual tolak bala) dan Balayah Lanting (susur sungai dengan rakit)," kata Arif.

Wisatawan mancanegara memadati Taman Nasional Tanjung Puting pada saat musim libur, Juli 2017 lalu.Kompas.com/Budi Baskoro Wisatawan mancanegara memadati Taman Nasional Tanjung Puting pada saat musim libur, Juli 2017 lalu.

"Jadi, selain melihat kehidupan orangutan lebih dekat, wisatawan dapat menambah agenda kunjungan dengan hidup bersama masyarakat asli Dayak. Diharapkan Tanjung Puting dapat terus dikenal hingga menjadi salah satu destinasi terbaik di dunia," lanjut Arif.

Keikutsertaan destinasi Tanjung Puting ke Berlin disupport oleh Swisscontact Wisata, bersama dengan destinasi Toraja, Flores, dan Wakatobi.

Di Berlin mereka difasilitasi Kementerian Pariwisata, dan akan mengisi stan Wonderfull Indonesia.

Sementara itu, dalam rilisnya, pihak Swisscontact Wisata menyebut ITB Berlin merupakan kesempatan bagi para exhibitor Indonesia untuk bertemu dan berinteraksi dengan buyer dan pelaku pasar wisata internasional.

Menurut Project Officer & Media Event Swisscontact Wisata, Hestin Klass, pada ITB Berlin 2017 tercatat rata-rata nilai transaksi yang diperoleh exhibitor mencapai hingga 6 miliar euro, dengan tingkat kepuasan mencapai 92 persen.

Pemandangan matahari terbenam terlihat dari tempat yang dikenal dengan Kampung Pelangi di Kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/2/2018). Kampung Pelangi merupakan salah satu obyek wisata buatan yang kini dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pemandangan matahari terbenam terlihat dari tempat yang dikenal dengan Kampung Pelangi di Kota Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/2/2018). Kampung Pelangi merupakan salah satu obyek wisata buatan yang kini dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

"Ini membuktikan ITB Berlin adalah ajang yang sangat strategis untuk promosi dan pemasaran pariwisata Indonesia di dunia internasional, maupun event Business to Business," kata dia.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah juga mengirimkan empat delegasinya ke pameran tahunan ini. Salah satunya, Yomie Kamale, Ketua Himpunan Pramuwisata Kalimantan Tengah.

"Saya mewakili pelaku wisata dan tour operator. Saya mewakili wilayah barat, jadi Kotawaringin Barat dan Lamandau yang wisatanya sudah siap," tutur Yomie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com