Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Pantai Baron Akan Berubah

Kompas.com - 16/03/2018, 09:00 WIB
Markus Yuwono,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menarik wisatawan berkunjung dan betah untuk tinggal, pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, akan mengubah wajah Pantai Baron. Nantinya, selain sebagai wisata tempat pendaratan kapal ikan, juga sebagai pusat kuliner yang bersih.

Penataan ini dilakukan karena destinasi andalan di Gunungkidul tersebut hingga kini masih jauh dari kesan rapi. Hal itu terlihat dari bangunan dan lapak pedagang kurang tertata hingga parkir belum dikelola dengan baik.

"Untuk penataan Pantai Baron, saat kami sedang susun masterplan-nya, dan DED. Tahun ini juga dilakukan sosialiasasi kepada warga, dan nanti di tahun 2019 kami mulai lakukan penataan," kata Sekretaris Daerah Gunungkidul, Drajat Ruswandono Kamis (15/3/2018).

Ia mencontohkan, sejumlah penataan diantaranya membuat jalan untuk wisatawan, dan bisa digunakan untuk penanganan darurat. Selain itu juga, penataan penjualan ikan segar, penjual suvenir dan makanan, hingga lahan parkir. Untuk penataan nantinya anggaran dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

"Jadi wajah Pantai Baron akan berubah total,"ucapnya.

Wisatawan memadati Pantai Baron, Tanjungsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta untuk menikmati Libur Natal dan Tahun Baru 2018.  KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Wisatawan memadati Pantai Baron, Tanjungsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta untuk menikmati Libur Natal dan Tahun Baru 2018.

Selain Pantai Baron, Pemkab Gunung Kidul juga akan menata kawasan Pantai Krakal yang masih di kawasan kecamatan Tanjungsari. Tahun ini pemkab akan melakukan pembebasan lahan sekitar 4,5 hektar yang akan digunakan untuk lokasi parkir terpadu.

"Pantai Krakal juga sedang dilakukan penataan, nanti jika Baron sudah selesai baru pantai lainnya menyusul,"jelasnya.

Ke depan seluruh bus pariwisata yang akan mengunjungi pantai, harus parkir di sekitar Pantai Krakal, dan diangkut menggunakan shuttle yang disiapkan.

Untuk pembelian tiket rombongan pariwisata juga disediakan rest area di tiga titik yakni hutan Bunder kecamatan Playen, perbatasan Bantul-Gunungkidul di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) kecamatan Purwosari, dan Kecamatan Semin.

"Saya yakin setelah JJLS jadi, disana nanti akan dibangun kelok 18, dan penghubung Gunungkidul - Sleman jadi, kunjungan ke sini akan meningkat luar biasa,"ucapnya.

Suasana Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta, salah satu pantai yang banyak dikunjungi wisatawan.Kompas.com/Markus Yuwono Suasana Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta, salah satu pantai yang banyak dikunjungi wisatawan.

Namun demikian penataan ini tidak diterima sepenuhnya. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Baron, Pomo, mengakui Pantai Baron saat ini dipadati sekitar 560 pedagang yang tergabung dalam Pokdarwis Pantai Baron.

Jumlah tersebut terdiri dari pedagang tetap yang memiliki lapak berjualan, dan pedagang asongan atau keliling.

Meski diakuinya sudah penuh, menurut Pomo, keadaan pedagang di Pantai Baron masih dalam kondisi wajar.

"Pedagang yang menempati di pinggiran pantai, pedagang asongan, sudah menempati posisinya masing-masing. jadi untuk dikatakan semrawut itu salah. Semuanya sudah ditata kok,"katanya

Sebelum ditata, Pomo berharap pemerintah melakukan sosialisasi kepada warga dan pedagang yang selama ini menempati pantai baron. Selain itu, dia meminta pemkab berlaku adil agar penataan juga dilakukan di pantai lainnya.

"Belum tentu dengan tempat yang baru nanti, pendapatan kami meningkat, bahkan bisa jadi turun. Jadi pikirkan kembali jika mau melakukan penataan, pikirkan nasib pedagang dan warga yang menggantungkan hidupnya di sini. Kami berharap pemerintah melakukan sosialisasi dengan baik," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com