Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2018, 19:34 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerusakan karang yang telah terakumulasi dari tahun-ke tahun membuat Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB), memberlakukan himbauan keras bagi penyelam. Kini para penyelam yang diving di perairan Bunaken, Manado, wajib ikut menanam karang.

Hal tersebut mulai digalakkan sejak keluar surat himbauan BTNB tertanggal 2 Maret 2018. Dalam surat himbauan tersebut, tertulis "Dalam rangka meningkatkan tutupan terumbu karang dan kualitas aktivitas wisata menyelam, dihimbau agar para divers untuk berperan aktif menanam karang di Taman Nasional Bunaken pada saat menyelam."

Baca juga : Bunaken Penuh Sampah, Ini Pesan Menpar kepada Gubernur Sulut

Kepala BTNB Sulawesi Utara, Fariana saat dihubungi KompasTravel, Senin (19/3/2018) megatakan berharap adanya percepatan restorasi karang. Selama ini masih jarang wisatawan masih yang terlibat untuk menanam karang.

"Wisatawan datang berjubel apalagi dari China, tapi kesadarannya belum banyak yang ikut melestarikan lingkungan, menanam terumbu karang, walaupun sudah ada beberapa," tuturnya.

Menurut Fariana, wisatawan sangat bisa untuk ikut andil dalam pelestarian lingkungan, terlebih jika dikemas dengan wisata konservasi. Himbauan ini berlaku baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.

Freediving di Bunaken, Sulawesi Utara.NOVA DIEN Freediving di Bunaken, Sulawesi Utara.

Sayangnya selama ini pihak BTNB lebih sering mendengar keluhan kerusakan alam dari wisatawan, dibanding aktivitas kepedulian terhadap ekosistem laut. Fariana berharap himbauan ini akan membangkitkan kepedulian wisatawan dalam menjaga karang.

Meski begitu ia belum bisa menerapkan sanksi jika wisatawan tidak ikut menanam karang, karena baru berupa himbauan serius. Sedangkan sanksi sesuai peraturan lingkungan hidup baru ditegakkan jika wisatawan kedapatan merusak karang.

"Ya belum bisa bikin peraturannya, sementara himbauan wajib yang tak bersanksi. Tapi kita sangat mengharapkan kesadaran dan partisipasi wisatawan," ungkapnya kepada KompasTravel.

Baca juga : Sampah Masih Menjadi Persoalan Besar di Bunaken

Ia telah berkoordinasi dengan berbagai tour travel untuk mensosialisasikan himbauan ini, sekaligus menjadikan penanaman karang sebagai syarat menyelam di Bunaken.

"Kita ke depannya akan menyiapkan pembibitan dan lokasi-lokasinya untuk bibit karang. Jadi nanti bibit karang disediakan TN, pengennya yang spesifik," pungkasnya.

Fariana mengungkapkan masih butuh teknologi terkini untuk penyediaan bibit-bibit karang, karena tidak semudah membibit pohon. Ia juga siap menggandeng NGO atau pihak manapun yang yang mendukung gerakan ini. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

10 Barang yang Paling Banyak Dicuri di Hotel 

10 Barang yang Paling Banyak Dicuri di Hotel 

Hotel Story
Masuk Masjid Wonderful Indonesia, Masjid Raya Sumatera Barat Kini Makin Indah

Masuk Masjid Wonderful Indonesia, Masjid Raya Sumatera Barat Kini Makin Indah

Travel Update
Tiket Kapal Pelni untuk Nataru 2024 Sudah Tersedia

Tiket Kapal Pelni untuk Nataru 2024 Sudah Tersedia

Travel Update
Indonesia Akan Bikin Acara Seperti Squid Game, Minat Jadi Pemain?

Indonesia Akan Bikin Acara Seperti Squid Game, Minat Jadi Pemain?

Travel Update
Daftar Tanggal Merah Desember 2023, Bersiap Liburan Akhir Tahun 

Daftar Tanggal Merah Desember 2023, Bersiap Liburan Akhir Tahun 

Travel Update
Kapal Coldplay di Sungai Cisadane Bisa Jadi Daya Tarik Wisata agar Warga Peduli Lingkungan

Kapal Coldplay di Sungai Cisadane Bisa Jadi Daya Tarik Wisata agar Warga Peduli Lingkungan

Travel Update
Liburan ke Pulau Payung di Kepulauan Seribu Naik Kapal, Simak Cara Beli Tiketnya

Liburan ke Pulau Payung di Kepulauan Seribu Naik Kapal, Simak Cara Beli Tiketnya

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Taman Labirin Coban Rondo Malang

Harga Tiket dan Jam Buka Taman Labirin Coban Rondo Malang

Jalan Jalan
7 Destinasi Wisata di Bangka Belitung yang Wajib Dikunjungi

7 Destinasi Wisata di Bangka Belitung yang Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Diskon Tiket Kereta 25 Persen Cuma Sampai 3 Desember 2023, Simak Daftar Rutenya

Diskon Tiket Kereta 25 Persen Cuma Sampai 3 Desember 2023, Simak Daftar Rutenya

Travel Update
Wisata ke Pulau Payung Bisa Ngapain Aja?

Wisata ke Pulau Payung Bisa Ngapain Aja?

Jalan Jalan
Tiket DAMRI Turun Harga Mulai 27 November, Jakarta-Cilacap Rp 155.000

Tiket DAMRI Turun Harga Mulai 27 November, Jakarta-Cilacap Rp 155.000

Travel Update
Apa Itu Connecting Room Hotel? Cocok Untuk Rombongan 

Apa Itu Connecting Room Hotel? Cocok Untuk Rombongan 

Hotel Story
AirAsia Terbang dari Denpasar ke Kupang per 16 Desember, Tarif Rp 1,3 Jutaan

AirAsia Terbang dari Denpasar ke Kupang per 16 Desember, Tarif Rp 1,3 Jutaan

Travel Update
Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Digelar Lagi, Ada Diskon hingga 80 Persen

Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Digelar Lagi, Ada Diskon hingga 80 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com