Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Durian di Songgon Banyuwangi, Cara Asyik Menikmati Liburan

Kompas.com - 20/03/2018, 07:19 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Satu lagi destinasi wisata dikembangkan di Banyuwangi, Jawa Timur. Kampung Durian, menjadi tempat liburan wisatawan yang ingin menikmati berbagai varian durian yang ada di Banyuwangi, mulai durian merah, durian orange, hingga durian pelangi.

Kampung Durian terletak di Dusun Sembawur, Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Tempat ini baru diresmikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (17/3/2018).

Songgon merupakan salah satu daerah penghasil durian. Di kecamatan ini terdapat 465 hektare lahan yang ditanami durian. Khusus di Kampung Durian, terdapat sekitar 4.000 pohon durian.

"Ini merupakan kreasi masyarakat yang mampu memanfaatkan potensi kampungnya. Ini menarik, suasananya sejuk, cocok untuk liburan keluarga," kata Anas.

Baca juga : Bulan April-Mei, Siap-siap Pesta Durian Merah di Banyuwangi

Kampung tersebut tak terlalu jauh dari kota Banyuwangi. Cukup 30 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Sesampainya di Dusun Sembawur, para pengunjung akan berhenti di pintu gerbang menuju kampung durian. Semua kendaraan di tampung di tempat parkir yang telah tersedia di sepanjang jalan.

Baca juga : Cara Memilih Durian Merah Ternyata Beda dengan Durian Biasa

Para pengunjung lantas berjalan kaki di jalan setapak sejauh 500 meter. Di sepanjang jalan itulah, kebun durian terbentang luas. Para petani durian di sana menyediakan gubuk kayu di samping jalan tersebut. Durian disajikan langsung dari pohonnya.

Durian merah, buah khas Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Durian merah, buah khas Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Selain di sepanjang jalan, Kampung Durian juga menyajikan tempat khusus untuk bisa menikmati durian dengan nuansa yang lebih alami. Durian Garden Likin namanya. Letaknya berada di ujung selatan jalan setapak tersebut. Dilengkapi dengan gemiricik air kali yang segar dan kolam-kolam ikan membuat suasana makan durian kian asyik.

Baca juga : Sejarah Panjang Durian Merah Banyuwangi, dari Hutan Kalimantan Jadi Obat Masa Majapahit

Di Durian Garden Likin tersebut, pengunjung dapat mencicipi durian bakar. Rasanya pun berbeda. Kadar air buah durian berkurang sehingga rasanya lebih legit dan kesat.

Selain itu, ada banyak varian durian yang bisa dinikmati di perkampungan yang berada di kawasan lereng Gunung Raung tersebut. Bahkan ada beberapa pohon durian yang endemik Banyuwangi. Seperti durian merah, oranye, pelangi dan kuning.

Menariknya, berbagai jenis varian durian tersebut tumbuh alami dan telah berpuluh tahun lamanya. Hal ini semakin membuat cita rasa durian yang disajikan berbeda dengan durian lainnya.

"Semuanya memiliki cita rasa Banyuwangi. Cita rasa yang tidak bisa dinikmati dari durian yang tumbuh di daerah lainnya,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan yang melakukan pendampingan di Kampung Durian.

Banyuwangi, menurut Arief, memiliki banyak varian durian. Durian merah saja memiliki 75 varian, belum lainnya. Selain itu, durian Banyuwangi memiliki kekhasan rasa tersendiri.

Durian berwarna merah dengan rasa legit manis dan gurih dari Banyuwangi, Jawa Timur.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Durian berwarna merah dengan rasa legit manis dan gurih dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Arief menjelaskan, di Kampung Durian ini dikhususkan untuk durian banyuwangi. Ini karena, Arief ingin memperkenalkan durian Banyuwangi kepada masyarakat. "Kampung Durian ini khusus durian dari Banyuwangi saja, tidak dari tempat lain," kata Arief.

Namun bagaimana stok durian di Kampung Durian apabila tidak masuk musim panen? Menurut Arief, durian di Banyuwangi sebenarnya ada sepanjang musim, tidak hanya pada musim panen seperti saat ini saja.

"Durian di Banyuwangi sebenarnya ada terus sepanjang musim. Karena selain Songgon, banyak kecamatan lainnya yang juga penghasil durian. Hanya saja jumlahnya tidak terlalu banyak seperti musim panen, sehingga tidak perlu khawatir," tambah Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com