Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Masjid Kowloon Membangun Harmoni di Tengah Keberagaman Hongkong

Kompas.com - 21/03/2018, 14:27 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Bahkan Masjid Kowloon pernah mengadakan training tentang pengenalan ajaran dan kebudayaan Islam untuk guru-guru di sekolah Katolik di Hongkong.

"Kami punya banyak pengunjung dari agama lain. Seperti rombongan tadi (beragama) Kristen. Mereka datang untuk mengetahui Islam. Ada juga sekolah Katolik. Kami membantu melatih guru mereka tentang pengenalan Islam dan kulturnya sehingga mereka tahu tentang Islam," ucap Wang.

Saat mengundang mereka, Wang pun memperlihatkan tata cara peribadatan umat Islam seperti sholat. Wang juga memperkenalkan arsitektur masjid beserta adab saat berada di dalamnya.

Menurut dia, hal itu penting dilakukan untuk memberikan informasi yang benar tentang Islam. Ia pun mempersoalkan banyaknya kesimpangsiuran informasi terkait Islam yang diidentikkan dengan terorisme dan kekerasan.

Baca juga : Berburu Foto-foto Instagramable di Old Town Central Hongkong

Namun, kebanyakan umat Islam hanya menghujat praktik-praktik tersebut sembari menjawab hal itu bukan bagian dari ajara Islam, tanpa berupaya memberikan informasi yang benar. Menurut dia, hal itu tak menyelesaikan masalah, sebab pihak lain tetap tak mendapat informasi yang utuh dan benar tentang Islam dan ajarannya.

"Kita (umat Islam) selalu menyalahkan dan menyebut mereka tidak paham Islam. Karena itu kami berbagi informasi dengan mereka (nonmuslim) dengan mengundang mereka untuk mengenal Islam yang sesungguhnya," papar Wang.

Ia menambahkan, memperkenalkan Islam kepada nonmuslim di Hongkong sangat penting agar masing-masing bisa hidup berdampingan dengan damai. Terlebih Hongkong merupakan kota internasional yang disinggahi banyak umat beragama.

"Jika kita tidak saling mengenal cara hidup masing-masing, kultur dan keimanan serta cara hidup masing-masing, bagaimana kita bisa hidup bersama dengan damai?" ujar Wang.

"Karena itu kita (umat beragama) harus saling memberikan pemahaman. Saling mengunjungi. Bagi kami, ini tak hanya soal membuka pintu masjid tapi juga pintu hati kita (untuk saling memahami)," kata Wang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com