HONGKONG, KOMPAS.com - Sore itu Masjid Kowloon terlihat ramai oleh para jemaah yang menunaikan sholat dzuhur. Masjid terbesar di Hongkong itu menjadi magnet bagi komunitas muslim di sana, yang kebanyakan berasal dari Asia Selatan.
Masjid Kowloon terletak di jantung Kota Hongkong, tepatnya di Tsim Sha Tsui dan Kowloon. Letaknya di Nathan Road, persis di samping Kowloon Park. Letaknya yang berdekatan dengan stasiun kereta bawah tanah Tsim Sha Tsui semakin membuatnya mudah dijangkau. Pusat perbelanjaan dan restoran pun berada di sekelilingnya.
Baca juga : Belajar Toleransi Agama dari Muslim di Hongkong
Beberapa turis mancanegara terlihat memasuki masjid untuk berfoto. Banyak pula WNI yang menjadi TKI di sana yang menggelar pengajian atau sekadar bersantai. Sayup-sayup terdengar suara orang berbahasa Indonesia.
Namun ada pemandangan yang lebih menarik perhatian saya saat masuk ke dalam. Seusai menunaikan sholat ashar di sana, sekumpulan orang terlihat memasuki tempat sholat dipandu oleh laki-laki Tionghoa yang mengenakan gamis lengkap dengan kopiah putih.
Saya pun mencoba menerka bahwa mereka sepertinya sedang melakukan tur mengelilingi masjid. Maklum, Masjid Kowloon memang biasa dikunjungi oleh wisatawan.
Tak lama waktu sholat ashar pun tiba. Laki-laki yang memandu rombongan tadi lantas meminta izin untuk mengumandangkan azan serta mengimami sholat. Barulah saya tahu kalau ia ternyata Imam Masjid Kowloon.
Para pelajar itu menganut agama Kristen, namun mereka hendak mengenal ajaran dan kebudayaan Islam yang kini hadir di tengah masyarakat Hongkong.
Salah satu pelajar yang berbincang dengan saya, Suly Wong, mengungkapkan, ia dan teman-temannya ingin lebih mengetahui bagaimana cara hidup muslim beserta kebudayaannya.
"Kami jadi lebih mengetahui cara hidup mereka (muslim di Hongkong), juga arsitektur masjid ini. Saya pikir umat Islam terlihat sangat tenang," ujarnya saat berbincang di Masjid Kowloon, Hongkong, Minggu (11/3/2018).
Baca juga : 6 Tempat Instagramable untuk Wisatawan Milenial di Hongkong
Ia menilai banyak kesimpangsiuran informasi terkait Islam, salah satunya dengan dicampuradukannya Islam dengan konflik di berbagai negara, khususnya di Timur Tengah. Karena itulah ia datang ke Masjid Kowloon untuk mengenal dan mendapat informasi yang benar tentang Islam dan ajarannya.
"Saya pikir itu hanya bagian dari politik. Bukan Islam itu sendiri," lanjut dia.
Seusai berbincang dengan Suly, saya juga berkesempatan berbincang dengan Imam Masjid Kowloon. Namanya Sulaiman Wang.
Wang mengungkapkan Masjid Kowloon memang aktif mengundang masyarakat di Hongkong dari berbagai kalangan, terutama mereka yang bukan penganut ajaran Islam.
Mereka mengundang perwakilan universitas dan organisasi masyarakat yang ada di Hongkong melalui surat atau situs untuk memperkenalkan Islam.
Baca juga : Dari Dimsum hingga Bakwan Jagung, Ini 5 Restoran Halal di Hongkong