Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Masjid Kowloon Membangun Harmoni di Tengah Keberagaman Hongkong

Kompas.com - 21/03/2018, 14:27 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

HONGKONG, KOMPAS.com - Sore itu Masjid Kowloon terlihat ramai oleh para jemaah yang menunaikan sholat dzuhur. Masjid terbesar di Hongkong itu menjadi magnet bagi komunitas muslim di sana, yang kebanyakan berasal dari Asia Selatan.

Masjid Kowloon terletak di jantung Kota Hongkong, tepatnya di Tsim Sha Tsui dan Kowloon. Letaknya di Nathan Road, persis di samping Kowloon Park. Letaknya yang berdekatan dengan stasiun kereta bawah tanah Tsim Sha Tsui semakin membuatnya mudah dijangkau. Pusat perbelanjaan dan restoran pun berada di sekelilingnya.

Baca juga : Belajar Toleransi Agama dari Muslim di Hongkong

Beberapa turis mancanegara terlihat memasuki masjid untuk berfoto. Banyak pula WNI yang menjadi TKI di sana yang menggelar pengajian atau sekadar bersantai. Sayup-sayup terdengar suara orang berbahasa Indonesia.

Namun ada pemandangan yang lebih menarik perhatian saya saat masuk ke dalam. Seusai menunaikan sholat ashar di sana, sekumpulan orang terlihat memasuki tempat sholat dipandu oleh laki-laki Tionghoa yang mengenakan gamis lengkap dengan kopiah putih.

Saya pun mencoba menerka bahwa mereka sepertinya sedang melakukan tur mengelilingi masjid. Maklum, Masjid Kowloon memang biasa dikunjungi oleh wisatawan.

Tak lama waktu sholat ashar pun tiba. Laki-laki yang memandu rombongan tadi lantas meminta izin untuk mengumandangkan azan serta mengimami sholat. Barulah saya tahu kalau ia ternyata Imam Masjid Kowloon.

Masjid Kowloon di daerah Tsim Sha Tsui merupakan masjid terbesar di Hongkong.KOMPAS.com/Lulu Cinantya Mahendra Masjid Kowloon di daerah Tsim Sha Tsui merupakan masjid terbesar di Hongkong.

Saat Imam Masjid tengah memimpin shalat, saya pun mencoba bercakap-cakap dengan rombongan yang dipandu tadi. Ternyata mereka para pelajar Hongkong yang tengah mempelajari Islam dan kebudayaannya.

Para pelajar itu menganut agama Kristen, namun mereka hendak mengenal ajaran dan kebudayaan Islam yang kini hadir di tengah masyarakat Hongkong.

Salah satu pelajar yang berbincang dengan saya, Suly Wong, mengungkapkan, ia dan teman-temannya ingin lebih mengetahui bagaimana cara hidup muslim beserta kebudayaannya.

"Kami jadi lebih mengetahui cara hidup mereka (muslim di Hongkong), juga arsitektur masjid ini. Saya pikir umat Islam terlihat sangat tenang," ujarnya saat berbincang di Masjid Kowloon, Hongkong, Minggu (11/3/2018).

Baca juga : 6 Tempat Instagramable untuk Wisatawan Milenial di Hongkong

Ia menilai banyak kesimpangsiuran informasi terkait Islam, salah satunya dengan dicampuradukannya Islam dengan konflik di berbagai negara, khususnya di Timur Tengah. Karena itulah ia datang ke Masjid Kowloon untuk mengenal dan mendapat informasi yang benar tentang Islam dan ajarannya.

"Saya pikir itu hanya bagian dari politik. Bukan Islam itu sendiri," lanjut dia.

Seusai berbincang dengan Suly, saya juga berkesempatan berbincang dengan Imam Masjid Kowloon. Namanya Sulaiman Wang.

Wang mengungkapkan Masjid Kowloon memang aktif mengundang masyarakat di Hongkong dari berbagai kalangan, terutama mereka yang bukan penganut ajaran Islam.

Mereka mengundang perwakilan universitas dan organisasi masyarakat yang ada di Hongkong melalui surat atau situs untuk memperkenalkan Islam.

Baca juga : Dari Dimsum hingga Bakwan Jagung, Ini 5 Restoran Halal di Hongkong

Bahkan Masjid Kowloon pernah mengadakan training tentang pengenalan ajaran dan kebudayaan Islam untuk guru-guru di sekolah Katolik di Hongkong.

"Kami punya banyak pengunjung dari agama lain. Seperti rombongan tadi (beragama) Kristen. Mereka datang untuk mengetahui Islam. Ada juga sekolah Katolik. Kami membantu melatih guru mereka tentang pengenalan Islam dan kulturnya sehingga mereka tahu tentang Islam," ucap Wang.

Saat mengundang mereka, Wang pun memperlihatkan tata cara peribadatan umat Islam seperti sholat. Wang juga memperkenalkan arsitektur masjid beserta adab saat berada di dalamnya.

Menurut dia, hal itu penting dilakukan untuk memberikan informasi yang benar tentang Islam. Ia pun mempersoalkan banyaknya kesimpangsiuran informasi terkait Islam yang diidentikkan dengan terorisme dan kekerasan.

Baca juga : Berburu Foto-foto Instagramable di Old Town Central Hongkong

Namun, kebanyakan umat Islam hanya menghujat praktik-praktik tersebut sembari menjawab hal itu bukan bagian dari ajara Islam, tanpa berupaya memberikan informasi yang benar. Menurut dia, hal itu tak menyelesaikan masalah, sebab pihak lain tetap tak mendapat informasi yang utuh dan benar tentang Islam dan ajarannya.

"Kita (umat Islam) selalu menyalahkan dan menyebut mereka tidak paham Islam. Karena itu kami berbagi informasi dengan mereka (nonmuslim) dengan mengundang mereka untuk mengenal Islam yang sesungguhnya," papar Wang.

Ia menambahkan, memperkenalkan Islam kepada nonmuslim di Hongkong sangat penting agar masing-masing bisa hidup berdampingan dengan damai. Terlebih Hongkong merupakan kota internasional yang disinggahi banyak umat beragama.

"Jika kita tidak saling mengenal cara hidup masing-masing, kultur dan keimanan serta cara hidup masing-masing, bagaimana kita bisa hidup bersama dengan damai?" ujar Wang.

"Karena itu kita (umat beragama) harus saling memberikan pemahaman. Saling mengunjungi. Bagi kami, ini tak hanya soal membuka pintu masjid tapi juga pintu hati kita (untuk saling memahami)," kata Wang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com