Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Merasakan Langsung Tradisi Suku Maori Seperti Jokowi

Kompas.com - 22/03/2018, 12:10 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat kunjungan kenegaraannya ke Selandia Baru, Senin (19/3/2018), Presiden Joko Widodo disambut dengan upacara adat suku Maori. Presiden Jokowi berinteraksi langsung dan mencoba salam hongi yang khas.

Dalam upacara penyambutan tersebut, Presiden Jokowi diperlihatkan tarian haka, yang biasa digunakan suku Maori menjatuhkan mental lawan sebelum perang. Setelah itu ia disambut hangat dengan salam hongi dengan para tetua Maori.

Anda pun dapat merasakan beragam keunikan budaya suku Maori saat berkunjung ke Selandia Baru. Namun, berbeda dengan tamu kenegaraan, Anda harus mengunjungi tempat-tempat keberadaan suku tersebut di Selandia baru.

KompasTravel merangkum tempat-tempat terbaik untuk menyatu dengan budaya suku Maori, dikutip dari siaran resmi Tourism New Zeland, Selasa (21/3/2018).

Kawasan Marae menjadi tempat paling direkomendasikan untuk merasakan budaya suku terbesar di Selandia Baru ini.

Belajar tari Haka, tari perang khas Maori di Temaki Village, Rotorua, Selandia Baru.Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Belajar tari Haka, tari perang khas Maori di Temaki Village, Rotorua, Selandia Baru.
Berbagai tur di seluruh Selandia Baru, termasuk Northland, Auckland, Rotorua, dan Canterbury, menyediakan sambutan tradisional ala M?ori bagi wisatawan yang berkunjung ke Marae.

Di Marae, Anda akan langsung disambut dengan warga lokal suku Maori dengan salam hongi. Salam hongi merupakan ritual tradisional saling menempelkan hidung di saat yang bersamaan.

Wisatawan juga dapat mendengar pidato dan nyanyian Maori, secara langsung di pemukimannya. Di kawasan tersebut juga terdapat whare whakairo, yaitu rumah pertemuan yang penuh dengan ukiran. Mulai dari ukiran yang menceritakan sejarah dan leluhur Maori di marae.

Jangan khawatir saat lapar melanda, Anda bisa menikmati hidangan hangi, hidangan lokal yang dimasak dengan oven bumi.

Hangi, aneka bahan makanan dimasak dengan cara tradisional khas Maori. Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Hangi, aneka bahan makanan dimasak dengan cara tradisional khas Maori.
Selain Marae, Kota Rotorua pun punya jejak-jejak maori yang bisa dinikmati wisatawan. Anda bisa mengunjungi Te Puia, Insitusi Seni dan Kerajinan Maori.

Di Te Puia pengunjung berkesempatan untuk melihat pertunjukan budaya Maori, burung kiwi hidup, tempat pemandian lumpur hangat, tanaman asli New Zealand, serta Sekolah Nasional Ukiran dan Tenun Kayu.

Anda juga dapat mengunjungi Whakarewarewa Living Thermal Village, Desa Maori di Rotorua yang otentik dan masih aktif dengan berbagai tempat pemandian air panas khas Maori. Di sini pengunjung dapat merasakan adat-istiadat, tradisi, dan cara hidup orang Maori di lingkungan asli mereka.

Pemahat kerajinan kayu khas Maori, di Te Puia, Selandia Baru. Kompas.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Pemahat kerajinan kayu khas Maori, di Te Puia, Selandia Baru.
Untuk menelusuri sejarah suku Maori, Anda perlu mengunjunjungi Waitangi Treaty Grounds di Bay of Islands. Tempat ini merupakan lokasi bersejarah, di mana dokumen penemuan New Zealand ditandatangani pada tahun 1840 (Perjanjian Waitangi).

Di Treaty Grounds Anda bisa mengunjungi Museum Waitangi Te Kongahu, Treaty House, rumah pertemuan yang penuh dengan ukiran, dan kano perang yang terbesar di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com