KOMPAS.com - Salah satu tugas seorang diplomat adalah untuk mempromosikan Indonesia di luar negeri. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri memberikan pembekalan bagi para diplomatnya yang akan ditempatkan ke luar negeri berupa pengetahuan mengenai potensi Trade, Tourism and Investment (TTI) yang nantinya dapat dipromosikan di luar negeri guna mempertajam diplomasi ekonomi Indonesia.
Pagi-pagi buta pada Rabu (21/3/2018), para diplomat peserta pembekalan harus mengejar pesawat Garuda Indonesia, GA180 yang take-off pukul 05.35 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Kualanamu.
Sesampainya di Kualanamu, para peserta bergegas menuju Kantor Gubernur Sumatera Utara untuk mendengarkan paparan dari Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi.
Gubernur Sumut menjelaskan mengenai potensi Provinsi Sumatera Utara secara umum. Beberapa contoh yang diangkat antara lain pengembangan kawasan Danau Toba untuk dijadikan sebagai "Monako-nya Indonesia".
Baca juga : Wisatawan ke Danau Toba melalui Bandara Silangit Naik Empat Kali Lipat
Di bidang industri, terdapat Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke yang berada di Kabupaten Simalungun untuk industri Kelapa Sawit dan turunannya. Selain itu, dijelaskan bahwa Sumatera Utara memiliki pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) terbesar di dunia di Tapanuli.
Baca juga : Parapat Itu di Simalungun, Bukan di Samosir
Usai jamuan makan siang oleh Gubernur Sumut, para peserta bergerak menuju Kawasan Industri Medan (KIM) yang terletak di Mabar.
Baca juga : Harungguan, Rajanya Ulos Tanah Batak
PT KIM menyediakan berbagai fasilitas bisnis yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan investor agar mudah menjalankan usahanya. Dijelaskan bahwa KIM saat ini memiliki listrik yang overcapacity, sumber air yang melimpah, dan penanganan limbah yang baik.
Sore harinya, para peserta diberikan waktu bebas untuk meng-explore Medan. Banyak yang tertarik melakukan wisata kuliner. Beberapa tempat yang sedang hits yang dikunjungi beberapa peserta antara lain di Merdeka Walk, Durian Ucok, Mie Aceh Titi Bobrok, Seafood Wajir, Sop Sum Sum Langsa, Restoran Tip Top, dan masih banyak tempat lainnya.
Sore harinya, para peserta dibawa mengunjungi sentra kerajinan Ulos Sianipar di Jalan AR Hakim, Gang Pendidikan, Medan. Di sentra tersebut, terdapat sebuah rumah adat besar yang disebut Rumah Bolon yang menyajikan kopi bagi para pengunjung.