Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Crystal Serenity, Kapal Pesiar Mewah Bertarif Ratusan Juta

Kompas.com - 30/03/2018, 11:53 WIB
Ihsanuddin,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Di Vietnam, kami mengunjungi Museum Sejarah Vietnam hingga pasar tradisional untuk membeli oleh-oleh. Di Kamboja, kami juga mengunjungi sejumlah pagoda dan tempat perbelanjaan oleh-oleh. Namun, yang berbeda disini, kami mengunjungi salah satu panti asuhan di Kota Sihanoukville, Kamboja.

Ini adalah program yang juga dirancang oleh Cyrstal Cruise sebagai sarana untuk berbagi rezeki dari penumpang kapal yang berlebihan rezeki kepada mereka yang membutuhkan.

Para tamu bisa mengajak anak-anak panti asuhan untuk bermain dan belajar. Kami rombongan dari Indonesia mengajari anak-anak panti asuhan bahasa Indonesia, dan sebaliknya mereka mengajari kami bahasa Kamboja.

Puluhan hingga Ratusan Juta

Meski hampir seluruh makanan dan fasilitas bisa dinikmati secara gratis, biaya perjalanan di kapal ini memang tidak bisa dibilang murah. Anda harus merogoh kocek dari ribuan hingga puluhan ribu dolar untuk setiap orangnya, tergantung dengan kelas kamar dan rute perjalanan yang diambil. Jika dirupiahkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta.

Jika memiliki waktu dan dana yang banyak, maka anda bisa mengikuti perjalanan kapal dari awal sampai akhir yang memakan waktu 105 hari.

Namun, jika waktu dan dana Qnda terbatas, maka anda bisa mengikuti perjalanan kapal dalam waktu satu minggu atau satu bulan saja. Rutenya dapat Anda sesuaikan saat kapal akan berlayar ke negara-negara impian Anda.

Pantauan Kompas.com, para tamu di kapal ini kebanyakan adalah mereka yang sudah memasuki usia tua dan tengah menikmati masa pensiun. Namun, ada juga pengusaha muda yang menikmati kapal pesiar ini sambil memantau bisnis mereka dari jauh. Caranya tentu saja dengan menggunakan WiFi yang juga tersedia secara gratis atau cuma-cuma. Kebanyakan penumpangnya berasal dari Amerika Serikat dan Eropa.

Pasar Indonesia

Selama 6 hari berada di kapal ini, saya tidak menemukan ada satu pun tamu yang berasal dari Indonesia. Sementara untuk kru kapal, saya hanya menemukan dua orang saja yang berasal dari Indonesia.

Direktur Sales dan Marketing PT Anugrah Wisata Bahari Polin Setiawati yang menjadi perwakilan Crystal Cruise di Indonnesia mengakui, mempromosikan kapal pesiar bintang 6 di Indonesia awalnya memang tidak mudah.

Saat baru mempromosikan kapal ini di tahun 2000, Polin bahkan sempat kesulitan untuk mendapatkan orang yang rela merogoh kocek mendalam demi menikmati kapal pesiar.

Banyak masyarakat yang lebih memilih kapal pesiar yang lebih murah meski dengan fasilitas seadanya.

"Tahun 2002 saya baru dapet satu booking, saya senang sekali," kata Polin.

Namun, seiring waktu berjalan, ada saja orang-orang kaya dari Indonesia yang tertarik untuk berlibur mewah di kapal pesiar. Biasanya, kata Polin, orang Indonesia banyak mengambil rute di Eropa, Amerika Selatan, Alaska dan Antartika.

"Asia agak jarang, kecuali Jepang," ucap Polin.

Namun, Polin mengakui bahwa orang Indonesia yang tertarik untuk berlibur dengan kapal Crystal Serenity ini masih sangat tersegmentasi di kalangan orang-orang berduit saja. Oleh karena itu, pemasaran juga kapal ini juga hanya dilakukan secara terbatas lewat mulut ke mulut.

"Umumnya mereka yang sudah pernah naik kapal ini akan kembali lagi, dan bahkan merekomendasikan ke rekan atau kerabat mereka," kata Polin.

Nah, bagaimana dengan anda? Rela merogoh kocek lebih dalam untuk menikmati kemewahan kapal pesiar Crystal Serenity?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com