Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2018, 20:26 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Salah satu tempat wajib untuk berburu pesona matahari terbit di Semarang ialah lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Candi Gedong Songo. Destinasi wisata ini memang sudah cukup terkenal, dan menjadi lukisan alam yang indah saat metahari terbit.

Sebelum Anda berburu matahari terbit, baiknya mempersiapkan semua yang dibutuhkan. Selain peralatan yang harus dibawa, Anda juga perlu mengetahui momen-momen apa saja yang harus didapatkan.

Salah satu keunikan matahari terbit di sini ialah diambil dari ketinggian, sehingga akan terlihat gugusan awan dan gunung-gunung di Jawa Tengah. Selain itu matahari juga terbit di antara candi, sehingga terlihat lebih sakral dibanding tempat lainnya.

KompasTravel sempat mejajalnya di sela acara Famtip Ha-Ka Hotel Semarang, Kamis (29/3/2018). Berikut tips bagi para pemburu sunrise:

1. Lihat cuaca

Hal utama yang harus kita perkirakan sebelum berburu momen matahari terbit ialah cuaca. Jika malam sebelumnya hujan mengguyur Semarang, maka esok pagi sangat berpeluang langit cerah. Anda bisa datang lebih awal, misal pukul 03.00 WIB untuk mengabadikan gugusan bintang atau milky way.

Sedangkan jika tidak terjadi hujan, Anda bisa melihat saat pagi, apakah langit di Semarang cerah. Lebih baik lagi jika sudah memperkirakan lewat prakiraan cuaca yang terdapat di gawai Anda. Jika malam sebelumnya tidak hujan, peluang berkabut cukup besar seperti saat KompasTravel berkunjung ke sana.

Candi Gedong Songo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (29/3/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Candi Gedong Songo, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (29/3/2018).
2. Siapkan perbekalan

Candi Gedong Songo berada di lereng Gunug Ungaran, dengan ketinggian 1.200-1.300 meter di atas permukaan laut. Dari pintu gerbangnya Anda perlu trekking sekitar 15-20 menit, sehingga cukup menguras tenaga.

Anda bisa membawa perbekalan minum dan makanan ringan secukupnya sesuai anggota keberangkatan, karena warung-warung di sekitar destinasi ini baru buka menjelang pukul 07.00 WIB.

3. Lensa yang digunakan

Memotret matahari terbit di sini memang tidak menyasar obyek jauh seperti di Phuntuk Setumbu, ataupun tempat lainnya yang serupa. Obyek depannya yaitu candi berada amat dekat, sedangkan latar belakang awan dan gunung pun terlihat besar dan jelas, sehingga menggunakan handphone (tertentu) pun bisa.

Namun, teryata ada momen-momen unik di sekitar gugusan candi tersebut yang memerlukan lensa tele (ukuran lensa 100-400). Antara lain momen menyemburnya asap belerang diantara perbukitan, lalu lutung-lutung yang turun mencari makan setelah matahari terbit.

Keduanya berjarak sekitar 80 meter dari titik pengambilan gambar matahari terbit, yaitu di Candi III, Kawasan Candi Gedong Songo, Semarang.

Kumpulan lutung yang turun dari lereng Gunung Ungaran, di pagi hari mereka mulai mencari makan, Kamis (29/3/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Kumpulan lutung yang turun dari lereng Gunung Ungaran, di pagi hari mereka mulai mencari makan, Kamis (29/3/2018).

4. Peralatan tambahan

Peralatan tambahan seperti tripod dan senter mutlak untuk dibawa. Anda akan membidik momen di alam yang membutuhkan shutter speed rendah, mulai dari 30 detik untuk satu frame. Sedangkan tempat anda mengambil gambar tidak melulu landai, dominan kontur perbukitan.

Senter yang Anda bawa sangat berguna saat mendaki ke tempat pengambilan gambar. Medan perbukitan berbatu akan Anda lalui di beberapa titik. Oleh karenanya, berhati-hatilah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia

Panduan Lengkap ke Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia

Travel Tips
India Peringkat 6 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Indonesia

India Peringkat 6 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
5 Tips Wisata ke Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten, Datang Pagi

5 Tips Wisata ke Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten, Datang Pagi

Travel Tips
7 Museum di Jakarta yang Instagramable buat Liburan Akhir Tahun 

7 Museum di Jakarta yang Instagramable buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Intip Isi Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia, Ada Apa Saja?

Intip Isi Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia, Ada Apa Saja?

Jalan Jalan
4 Tips Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Registrasi Online Dulu

4 Tips Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Registrasi Online Dulu

Travel Tips
14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

Travel Update
Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Jalan Jalan
10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Travel Update
3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

Travel Update
5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

Travel Tips
10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

Travel Update
5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

Travel Tips
Harga Tiket Terbaru Gunung Api Purba Nglanggeran, Siang dan Malam Berbeda

Harga Tiket Terbaru Gunung Api Purba Nglanggeran, Siang dan Malam Berbeda

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com