Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke "Kota Reog", Yuk Nikmati Wisata Petik Jeruk

Kompas.com - 02/04/2018, 06:39 WIB
Muhlis Al Alawi,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com — Bagi Anda yang sedang melancong ke "Kota Reog", Ponorogo, Jawa Timur, wisata petik jeruk langsung menjadi pilihan menarik. Tak hanya gratis masuknya, wisatawan juga diberikan fasilitas makan gratis jeruk.

Untuk mencapai lokasi ini tidaklah sulit. Bila dari Alun-alun Ponorogo, cukup naik ojek atau angkutan online sejauh satu kilometer ke arah selatan Jalan Ponorogo-Pacitan. Setibanya di Jalan Anjani sekitar 100 meter di kiri jalan terdapat papan petunjuk Kebun Jeruk tepatnya di Jalan Anjani no 14, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Ponorogo.

Setibanya di lokasi, Anda akan disambut Maiful Hadi (50), pemilik kebun jeruk Segading Agro. Setidaknya ada 400 pohon jeruk yang siap dipetik saat musim panen tiba.

Baca juga : Jeruk Kunci, Bagaikan Kunci Kuliner di Pulau Bangka...

Tak hanya itu, disediakan keranjang yang disediakan untuk pengunjung di dalam kebun. Keranjang-keranjang digunakan untuk pengunjung yang ingin memetik jeruk dan membawanya pulang sebagai oleh-oleh.

Sebelum menjadi obyek agrowisata, Maiful merintis usahanya jatuh bangun sejak tahun 2000-an. Usahanya mulai berkembang sejak tahun 2012.

"Usaha ini mulai berkembang sejak tahun 2012. Ada sekitar 400 pohon jeruk yang siap dipetik bila musim panen tiba," ujar Maiful, Rabu (28/3/2018).

Baca juga : Bukan Bali, Rupanya Ini Negara Asal Jeruk Bali...

Maiful berkisah awalnya kebun jeruk seluas 1,5 hektar itu berupa lahan tidak produktif yang dimiliki keluarga istrinya. Sekitar tahun 2000-an, lahan tersebut dibersihkan dan dimanfaatkan sebagai pertenakan sapi dan ditanami pohon jeruk.

Namun, sejak tahun 2007 kebunnya itu diterjang banjir sehingga ratusan pohon jeruk yang ditanam rusak. Pohon jeruk itu terpaksa dicabut. Lima tahun kemudian, Maiful kembali dia memberanikan diri untuk menanam pohon jeruk kembali.

Maiful menanam 400 batang pohon. Sekitar 2,5 tahun kemudian, ratusan pohon jeruk yang ditanamnya mulai berbuah. "Panen jeruk di kebun ini berbeda berbeda dengan lainnya. Kalau kebun jeruk biasanya kan panen pada bulan delapan. Tapi kalau di sini panennya bulan ketiga dan keempat,” kata laki-laki berputra dua ini.

Pengunjung datang ke kebun jeruk milik Maiful Hadi untuk memetik buah jeruk langsung dari pohonnya di Ponorogo, Jatim, Rabu (28/3/2018).KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI Pengunjung datang ke kebun jeruk milik Maiful Hadi untuk memetik buah jeruk langsung dari pohonnya di Ponorogo, Jatim, Rabu (28/3/2018).
Sebelum menjadi wisata petik jeruk, Maiful awalnya hanya menjual hasil kebun jeruknya ke kantor-kantor dan ke pedagang buah. Penasaran dengan kondisi kebunnya, beberapa pelangganya datang ke rumahnya untuk mencoba memetik jeruk langsung di kebunnya.

Setelah memetik jeruk langsung di pohon, kata Maiful, pelanggannya merasakan lebih nikmat. Ia pun akhirnya memutuskan membuka agrowisata petik buah yang tak jauh dari kota reog itu.

"Dari komentar para pelanggan kalau memetik di kebun lebih nikmat daripada memakannya, munculah ide saya untuk membuka agrowisata mulai tahun 2016. Jadi pengunjung tak perlu jauh jauh ke desa untuk bisa menikmati suasana kebun jeruk," kata Maiful.

Untuk menarik minat pengunjung datang, Maiful menggratiskan biaya masuk, petik dan sekaligus makan. Namun jeruk yang dibawa pulang harus ditimbang terlebih dahulu lalu dibayar.

"Masuk ke lokasi kebun ini gratis. Makan jeruknya juga gratis secukupnya di kebun. Dan jeruk yang dipetik dan dibawa pulang ditimbang lalu dibayar," ujar Maiful.

Tak hanya itu, pria lulusan S1 Pendidikan Bahasa Arab di UIN Jogja juga membuat promo menarik lainnya. Bagi pembeli yang sedang berpuasa Senin dan Kamis diberikan bonus satu kilogram jeruk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com