Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Pawai Paskah di Kota Kupang, Belasan Etnis Kenakan Pakaian Adat

Kompas.com - 02/04/2018, 08:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 14 etnis dari berbagai suku di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Toraja dan Jawa, mengenakan pakaian adat masing-masing dalam pawai Paskah di Kota Kupang, Minggu (1/4/2018).

Pawai Paskah dari berbagai etnis itu dilepas oleh Wali Kota Kupang Jefirtson Riwu Kore, Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pendeta Mery Kolimon, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, Kapolresta Kota Kupang AKBP Anthon Christian Nugroho dan sejumlah pejabat lainnya di halaman depan Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang.

Baca juga : Libur Paskah, Ayo Wisata ke Kete Kesu di Toraja Utara

Hadir dalam pelepasan peserta pawai tersebut, Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang Friedrik L Benu, Anggota DPRD NTT Winston Rondo, perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kupang, Gereja Katolik Kota Kupang, perwakilan umat Hindu, tokoh masyarakat, pemuda dan LSM.

Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018).
Ketua panitia, Yorim Ndoki mengatakan, kegiatan Pawai Paskah ini, diinisiasi oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Kegiatan pawai ini, dikuti sekitar 2.000 lebih peserta, yang berasal dari Jemaat Gereja Benyamin, tamu dan undangan lainnya. "Jemaat Benyamin Oebufu, sudah enam tahun berturut-turut merayakan Paskah dengan pakaian adat dari masing-masing etnis," ucap Yorim.

Baca juga : Meski Dekat Australia, Namun Turis Jerman Paling Banyak ke NTT

Pawai ini, menurut Yorim, sebagai upaya dialog Injil, budaya, serta membangkitkan komitmen bersama terhadap berbagai fakta kebangsaan.

Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018).
Dengan mengusung sub tema menyatukan keragaman dalam kedamaian, lanjut Yorim, pihaknya mengajak semua elemen bangsa dapat menghadirkan perbedaan baik suku, agama, ras dan antar-golongan, dalam satu komitmen yang indah.

"Hari ini yang ikut pawai dengan menggunakan pakaian daerah, bukan hanya suku yang ada di NTT saja, tapi dari Jawa dan Toraja serta Minahasa juga ikut meramaikannya," kata Yorim.

Dia menjelaskan, melalui kegiatan ini mampu mendorong kepekaan dan merupakan aksi nyata tentang keberagaman bangsa, untuk menyadari akan menjamurnya isu hoaks dan human trafficking yang perlu diperjuangkan secara bersama.

Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018).
Di tempat yang sama Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, dengan adanya Pawai Paskah menggunakan busana daerah, bisa menjadi daya tarik tersendiri, khususnya wisata religi.

"Untuk wisata rohani, kita sudah punya Semana Santa di Pulau Flores dan satu lagi kita harapkan Pawai Paskah ini akan menjadi lebih besar, sehingga pulau besar di NTT seperti Flores, Timor dan Sumba, bisa disatukan melalui kegiatan wisata rohani ini," ucapnya.

Menurut Marius, wisatawan internasional tertarik berkunjung ke Indonesia karena keindahan manusia, keberagaman, pluralitas, sangat aman, damai dan nyaman.

Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018).
Karena itu, menurut Marius, Pawai Paskah yang digagas oleh Jemaat Gereja Benyamin dan Pemuda GMIT dibuat menjadi lebih besar dan menarik, sehingga nantinya bisa diminati oleh wisatawan domestik maupun internasional.

"Kami dari Dinas Pariwisata Provinsi NTT tentu sangat mendukung setiap kegiatan yang terkait dengan dunia pariwisata. Kita mengatur keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani. Tentunya kita akan diskusikan lagi, sehingga ke depannya kita kemas Pawai Paskah ini semenarik mungkin sehingga menjadi daya tarik wisata," tuturnya.

Marius memaparkan, pihaknya juga sudah mempromosikan dan memasarkan kegiatan wisata religi Pawai Paskah ini ke sejumlah pihak melalui media massa.

Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018)KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018)
"Begitu banyak potensi yang ada dalam agama kita yang bisa jadi daya tarik tersendiri. Kami berencana untuk memuat Pawai Paskah ini masuk dalam kalender acara tahunan, karena itu kami harapkan bukan hanya Gereja Benyamin saja, tapi juga gereja lainnya di Kota Kupang," katanya.

Pantauan Kompas.com, para peserta pawai berjalan kaki beriringan dengan kendaraan roda empat yang didandani dengan motif etnis masing masing.

Berjalan di tempat paling depan, etnis Toraja, disusul etnis Sumba, Amfoang, Rote, Malaka, Bajawa, Minahasa, Amanatun, Sikka, Amanuban, Jawa, Amarasi, Alor dan Sabu.

Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018).KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Pawai Paskah oleh Jemaat Gereja Benyamin Oebufu, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menggunakan busana adat, Minggu (1/4/2018).
Pawai Paskah dikawal ketat oleh aparat Brimob, Kepolisian Resor Kupang Kota dan disaksikan oleh warga Kota Kupang yang berjejal di sepanjang jalan yang dilewati para peserta pawai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com