Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayam Kesrut dari Banyuwangi, Bumbu Sederhana Rasa Istimewa

Kompas.com - 14/04/2018, 17:28 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ayam Kesrut adalah salah satu kuliner khas Suku Osing di Banyuwangi yang diangkat pada Festival Banyuwangi Kuliner (Bakul) 2018.

Ayam Kesrut atau Uyah Asem berbahan baku ayam kampung muda yang dimasak dengan bumbu-bumbu sederhana yaitu, cabai merah besar, cabai rawit, terasi, gula, garam dan juga belimbing sayur.

Cara memasaknya pun sangat mudah, ayam kampung dipotong kecil-kecil lalu direbus dengan bumbu yang sudah dihaluskan hingga matang. Terakhir masukkan belimbing sayur yang sudah dipotong-potong.

Baca juga : Kelezatan Ayam Kesrut Dihadirkan di Festival Banyuwangi Kuliner

"Bumbunya tanpa menggunakan bawang-bawangan. Jadi sangat sederhana sekali masaknya. Seperti sup. Rasanya pedas, gurih, segar, asam dari belimbing sayur. Ayamnya juga tidak perlu digoreng lebih dulu," kata Mamet, salah satu pemilik warung yang ikut dalam festival Banyuwangi Kuliner kepada Kompas.com, Kamis (12/4/2018).

Bumbu yang digunakan untuk memasak ayam kesrut, kuliner khas Banyuwangi.KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Bumbu yang digunakan untuk memasak ayam kesrut, kuliner khas Banyuwangi.
Namun, menurutnya, ada juga yang menambahkan sedikit potongan lengkuas dan juga bunga kecombrang agar lebih kaya rasa. Selain itu agar porsinya lebih banyak, ada juga yang menambahkan potongan pepaya muda atau kacang panjang.

Baca juga : Pekan Ini, Festival Banyuwangi Kuliner Angkat Ayam Kesrut

Mamet mengatakan agar daging ayam yang dimasak tidak terlihat pucat, dia menambahkan cabai merah besar sedikit lebih banyak sehingga warna dari cabai terlihat dipotongan daging ayam.

Selain itu, dia memilih ayam kampung jantan yang masih muda dan potongan daging ayam dimasukkan setelah air telah mendidik. "Saat masak saya menggunakan api sedang sehingga daging ayamnya masak sempurna dan bumbunya meresap ke tulang dan daging ayam," kata Mamet.

Baca juga : Selama April, Ini Beragam Atraksi Menarik di Banyuwangi Festival

Walaupun rasa ayam kesrut relatif pedas, untuk menikmatinya masih harus dilengkapi dengan sambal segar dan pepas tahu serta kerupuk kulit sapi atau rambak dan nasi putih hangat.

Pepes tahu untuk pendamping menikmati ayam kesrut, kuliner khas Banyuwangi.KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Pepes tahu untuk pendamping menikmati ayam kesrut, kuliner khas Banyuwangi.
Saat ini, ayam kesrut ini banyak ditemukan di warung-warung di kawasan kota Banyuwangi dan pedesaan di lereng Gunung Ijen. Tidak hanya itu, hotel berbintang di Banyuwangi juga banyak yang menawarkan menu ayam kesrut ini.

Sementara itu Hasnan Singodimayan, budayawan Banyuwangi kepada Kompas.com mengatakan ayam kesrut atau uyah asem mulai populer sejak tahun 1950-an dan masuk kuliner golongan kelas menengah.

Saat dibukanya perkebunan di Banyuwangi pada tahun 1870-an banyak pendatang yang masuk ke Banyuwangi dengan membawa ragam kulinernya sehingga terjadi akulturasi bukan hanya budaya tapi juga soal makanan sehingga makanan di Banyuwangi unik dan beragam.

Selain itu, ayam kesrut lebih banyak menggunakan bagian tulangan ayam seperti ceker, sayap dan bagian punggung karena dipengaruhi era penjajahan Jepang.

Ayam kesrut dapat ditemukan dengan mudah di Banyuwangi, Jawa Timur, mulai dari warung hingga restoran.KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Ayam kesrut dapat ditemukan dengan mudah di Banyuwangi, Jawa Timur, mulai dari warung hingga restoran.
"Saat zaman Jepang sulit mencari bahan makanan sehingga masyarakat dituntut punya ide untuk membuat olahan makanan dengan bahan makanan yang ada. Saat itu semuanya serba sulit," katanya.

Nama kesrut sendiri diambil dari cara makannya yang diseruput atau istilahnya kesrut. Sementara nama uyah asem diambil dari rasanya yang asin dan segar asam serta bumbu yang digunakan.

Nah. Jika ke Banyuwangi anda wajib mencicipi kuliner ayam kesrut atau anda bisa memasaknya sendiri rumah karena bahan dan bumbunya sangat sederhana tapi memiliki rasa istimewa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com