Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kendala Kuliner Indonesia Sulit Mendunia

Kompas.com - 16/04/2018, 10:40 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Begitu mudahnya negara-negara di luar Indonesia menyebarkan kulinernya ke Tanah Air mulai burger, sushi, hingga saus-sausnya.

Tren kuliner-kuliner luar negeri pun dengan mudahnya berkembang di lidah-lidah masyarakat Indonesia. Meski kuliner lawas di negerinya, saat masuk ke Indonesia menjadi kuliner kekinian bagi anak muda.

Baca juga : Indonesia Raih Dua Penghargaan Kuliner di World Gourmet Summit

Berbagai resep kuliner hingga bahan baku olahan masakan Indonesia bukan tidak mungkin untuk bisa go international. Sejak ratusan tahun lalu rempah Indonesia sudah mengokupansi bumbu dapur berbagai negara di dunia, tetapi kini setelah diolah kembali dijual ke nusantara.

Baca juga : 100 Resto Indonesia di Mancanegara Promosikan Kuliner Nusantara

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, 40 persen penghasil PDB industri kreatif Indonesia bersumber dari kuliner, tetapi yang bisa menembus pasar-pasar internasional, sangat sedikit.

Nasi goreng rempah di Kedai Nasi Kebuli Mbah Soleh, Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/4/2017). TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI Nasi goreng rempah di Kedai Nasi Kebuli Mbah Soleh, Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/4/2017).
"Salah satu kesulitannya kita ialah bahan baku. Semisal untuk membuat kecap terbaik, kita butuh jenis kedelai tertentu, dan ternyata jenis itu masih cukup sulit di musim-musim tertentu," katanya saat meresmikan Festival Jajanan Bango, di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).

Baca juga : Tiga Kebijakan Kemenpar dalam Diplomasi Kuliner

Menurutnya tidak sedikit bahan baku yang sulit didapatkan secara konstan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Mulai rempah hingga buah-buahan khas yang belum bisa direkayasa produksinya.

Sementara itu kurangnya higienitas atau kebersihan penjaja-penjaja kuliner khas di Indonesia juga menjadi penghambat mendunianya kuliner Indonesia. Padahal kelezatan kuliner otentik Nusantara punya daya jual yang tinggi di luar negeri.

Sate ayam kampung mbah Noto Taman di Taman Parkir Kota Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (6/4/2018).KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Sate ayam kampung mbah Noto Taman di Taman Parkir Kota Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (6/4/2018).
Staf Khusus Kementerian Pariwisata bidang Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja, Vita Datau, meyakini hal tersebut. Menurutnya Indonesia tahun ini masih ada di posisi ke 109 dari 136 negara, soal higienitas kuliner lokalnya.

"Itu jadi salah satu kesulitan promosi kuliner Indonesia di luar, karena pas wisatawan mancanegara ke sini (Indonesia) lihat kulinernya kurang higienis," ujar Vita.

Ke depan Kementerian Pariwisata juga Bekraf memiliki program-program penyuluhan standar kuliner yang higienis, bagi para penjaja kuliner di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com