Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rinjani Akan Semakin Mendunia Setelah Jadi Geopark

Kompas.com - 17/04/2018, 16:30 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dinobatkannya Kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat sebagai geopark dunia oleh UNESCO, diharapkan gunung dengan kawah yang indah ini akan semakin mendunia.

Kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditetapkan menjadi geopark dunia dalam sidang Unesco Executive Board, Kamis (12/4/2018), di Paris, Prancis.

Dikutip dari siaran tertulis yang diterima KompasTravel, Senin, (16/4/2018), General Manager Geopark Rinjani, Chairul Mahsul mengatakan dengan peningkatan status tersebut, bakal ada perubahan di Kawasan Gunung Rinjani. Salah satunya, kawasan Gunung Rinjani akan semakin dipromosikan ke masyarakat internasional.

Kawasan Gunung Rinjani akan disejajarkan dengan ratusan geopark dunia lainnya dalam hal promosi, Internasional. Ia mengatakan tentunya akan berimbas pada sektor pariwisata NTB.

Panorama Gunung Rinjani dilihat dari Puncak Satu Bukit Pergasingan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/3/2015). Bukit Pergasingan merupakan alternatif pendakian ketika Gunung Rinjani sedang ditutup dan dapat digunakan sebagai arena pemanasan sebelum mendaki Rinjani.KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Panorama Gunung Rinjani dilihat dari Puncak Satu Bukit Pergasingan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/3/2015). Bukit Pergasingan merupakan alternatif pendakian ketika Gunung Rinjani sedang ditutup dan dapat digunakan sebagai arena pemanasan sebelum mendaki Rinjani.

"Di seluruh dunia ini ada ratusan Unesco Global Geopark. Dengan masuknya Gunung Rinjani menjadi Unesco Global Geopark tentu menjadi ajang promosi yang efektif terutama bagi sektor kepariwisataan NTB. Akan semakin banyak wisatawan internasional yang tertarik untuk berkunjung Gunung Rinjani," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata lNTB Lalu Muhammad Faozal menyambut gembira penetapan tersebut. Menurutnya, perjuangan Pemprov NTB sejak 2013 terbayar manis. Kini gaung Gunung Rinjani akan makin santer terdengar di dunia.

"Ini merupakan hal positif. Kawasan Gunung Rinjani akan makin mendunia. Imbasnya adalah peningkatan kunjungan wisata. Kalau sudah begitu porter, masyarakat yang punya homestay, kuliner, transport semuanya hidup, dan timbulkan efek domino yang luar biasa," ujar Faozal.

Penyerahan piagam sebagai anggota baru geopark dunia akan dilaksanakan di Italia pada September 2018. Chairul berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pencapaian Rinjani sebagai geopark dunia tersebut.

Danau Segara Anak dilhat dari puncak Gunung Rinjani di ketinggian 3.726 mdpl.KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Danau Segara Anak dilhat dari puncak Gunung Rinjani di ketinggian 3.726 mdpl.

Menurutnya, tanda-tanda Gunung Rinjani akan menjadi Global Geopark sebenarnya telah terlihat. Hal itu terlihat saat NTB ditunjuk sebagai tuan rumah Asia Pasific Geopark Network Symposium dan pertemuan seluruh anggota Geopark se-Asia Pasifik pada 2019.

"Secara de facto, Gunung Rinjani sudah masuk menjadi geopark dunia sejak ditunjuknya NTB menjadi tuan rumah kegiatan Asia Pasific Geopark Network Symposium pada 2019. Namun pengumuman resminya dikeluarkan pada April 2018," terang Chairul.

Menteri Pariwisata Arief mengatakan semakin banyak pengakuan dunia yang mampir ke Indonesia, semakin menaikkan pamor Indonesia. Penetapan ini juga akan meningkatkan kujungan wisatawan ke NTB, dan tentu akan meningkatkan pendapatan daerah.

Ia mencontohkan geopark yang ada di China maupun Korea, yang berhasil dikembangkan. China berhasil mengembangkan Yuntaishan Geopark semula tahun 2000 dikunjungi 200 ribu wisatawan, meningkat menjadi 1,25 juta wisatawan dengan perolehan devisa sebesar USD 90 juta pada 2004, setelah dua tahun bergabung dengan GGN UNESCO.

"Begitu pula Jeju Island Geopark di Korea Selatan tahun 2011 dikunjungi tujuh juta wisatawan. Saya yakin Kawasan Gunung Rinjani bakal makin nge-hits lagi” tutup Menpar Arief Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com