Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Para Koki agar Kuliner Indonesia Bisa Mendunia

Kompas.com - 17/04/2018, 22:26 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah saatnya kuliner Indonesia bersaing di kancah internasional. Variasi dan kompleksitas kuliner Indonesia dapat bersaing dengan kuliner dari negara lain.

"Makanan Indonesia itu fenomenal. Momentumnya saat ini sempurna. Untuk maju ke depan dengan cepat kita butuh diplomasi kuliner, juga dukungan dari pemerintah. Kita harus positif jika suatu hari kuliner Indonesia dapat dikenal," kata koki Petty Elliott yang juga sudah melahirkan dua buku tentang kuliner, dalam acara Food For Thought 'Going Global' di Ubud Food Festival, Bali, Minggu (15/4/2018).

Deretan koki ternama seperti Ragil Imam Wibowo dari NUSA Indonesian Gastronomy, Hans Christian dari View Restaurant Fairmont Jakarta, Ray Adriansyah dari Locavore, serta pakar kuliner legendaris Sisca Soewitomo juga berharap pemerintah mulai serius untuk menggarap wisata berbasis kuliner.

"Dari sudut pandang saya, pemerintah tidak benar-benar serius dalam food tourism. Tidak seperti negara lain, Thailand, Jepang, Korea, atau Australia mereka punya banyak dana untuk makanan. Jangan berpikir tentang Indonesia sebagai kepulauan yang sangat luas. Ada Bali, Jakarta, dan Bandung yang ramai wisatawan. Pemerintah bisa buat dari sana. Bahkan festival (UFF) sebesar ini tidak ada di kalender acaranya Kementerian Pariwisata," kata Ragil.

Ragil mengatakan jika punya dukungan yang besar dari pemerintah, tidak akan sesulit seperti saat ini untuk mempromosikan makanan Indonesia ke luar negeri.

Hans membenarkan perkataan Ragil lewat pengalamannya menyelenggarakan festival budaya dan makanan Indonesia di Copley Square, Boston, Amerika Serikat. Hans bercerita betapa sulitnya meminta dukungan pemerintah Indonesia di awal untuk acara yang mempromosikan kuliner Indonesia itu.

Ubud Food Festival KOMPAS.com/Silvita Agmasari Ubud Food Festival

"Ketika kita sudah jadi dan besar mereka baru mendatangi. Kadang kita merasa ini tidak adil, tetapi kuncinya lakukan terus apa yang mau dan harus kita lakukan," kata Hans.

Lewat acara Food for Thought terebut, para koki dan Ibu Sisca setuju perlu adanya gerakan bersatu untuk seluruh koki, termasuk koki muda untuk membuat program dan menyodorkan langsung ke pemerintah.

Dengan harapan pemerintah juga membuat program jangka panjang untuk mempromosikan kuliner Indonesia ke luar negeri. Tidak hanya berhenti di masa jabatan satu menteri saja.

Kemudian mereka juga meminta bukan hanya Kementeian Pariwisata tetapi juga antar kementerian mau bersatu dalam program diplomasi kuliner Indonesia.

Mencontoh negara lain yang berhasil membuat sistem dari hulu ke hilir, dari bahan makanan sampai restoran yang berhasil dijual di luar negeri.

"Saya suka dengan video Wonderful Indonesia (yang menang di kontes UNWTP) kenapa tidak dibuat juga versi makanan juga untuk promosi?" kata Ray.

SPetty menambahkan Indonesia juga butuh menambah terus literasi mengenai kuliner Indonesia di luar negeri dan ikon kuliner global Indonesia untuk memudahkan promosi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com