Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampir di Jogja, Jangan Lupa Beli Rengginang Terasi Khas Kulon Progo

Kompas.com - 19/04/2018, 08:20 WIB
Dani Julius Zebua,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Camilan rengginang memang biasa. Kerupuk dari beras ketan dibentuk bulat, dimasak, dan teksturnya renyah ketika digigit maupun dikunyah. Sajian rengginang kini beragam bentuk dan rasa.

Rengginang sering kali menjadi buah tangan dari berbagai daerah dan mudah ditemui di kios-kios maupun toko oleh-oleh.

Rengginang bikinan Misron dan Dwi Haryani asal Kulon Progo, Yogyakarta, ini juga sampai menghiasi etalase-etalase minimarket dan toko oleh-oleh di Yogyakarta dan sekitarnya. Selain sebagai buah tangan, rengginang memang makanan murah dan asyik jadi teman jalan. 

“Permintaan lebih banyak memang dari luar Kulon Progo,” kata Misron, Rabu (18/4/2018).

Awalnya mereka menjual ikan wader krispi di 2012. Dalam perjalanannya, usaha mereka berkembang menjadi krupuk dengan bahan dasar ikan, mulai dari bentuk koin hingga amplang. Sebagian besar produksi mereka untuk memenuhi pajangan banyak kios dan toko oleh-oleh di Yogyakarta. KOMPAS.com/DANI J Awalnya mereka menjual ikan wader krispi di 2012. Dalam perjalanannya, usaha mereka berkembang menjadi krupuk dengan bahan dasar ikan, mulai dari bentuk koin hingga amplang. Sebagian besar produksi mereka untuk memenuhi pajangan banyak kios dan toko oleh-oleh di Yogyakarta.
Misron dan Dwi membangun pabrik kecil di Dusun Cekelan, Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, sebagai tempat memproduksi rengginang ini. Pabrik kecil itu jadi satu dengan rumah milik mereka.

Baca juga : Renyahnya Setiap Gigitan Rengginang Rengganis Benar-benar Melegenda

Rengginang mereka menembus Yogyakarta lantaran bentuk dan rasa berbeda dari banyak rengginang yang ditawarkan. Mereka membuat rengginang dalam bentuk bulat sebesar tutup botol selai.

Ukuran itu tidak kebesaran maupun kekecilan seperti kebanyakan rengginang. Tiap plastik rengginang berisi sejumlah 15 keping.

Mereka membuat 4 rasa berbeda, yakni rasa bawang, manis, udang dan terasi. Khusus rasa udang dan terasi terasa pas untuk untuk mereka yang menyukai rasa tidak biasa. Rasa udang dan terasi ini lah yang kini sedang laris belakangan ini.

“Rengginang rasa udang dan terasi paling laris. Ini muncul dari ide istri,” kata Misron.

Awalnya, Misron dan Haryani membangun usaha produksi ikan goreng dan kerupuk dengan bahan ikan sejak 2012.

Mantan teknisi mesin perusahaan Jepang di Batam ini menamai usaha mereka dengan merek Dwi 888. Usaha mereka maju pesat sehingga sekarang memiliki produksi skala menengah dengan 8 pekerja.

Produksi Dwi 888 menghasilkan 16 macam camilan serba kriuk. Khusus krupuk semuanya menggunakan campuran ikan tenggiri.

Suasana di rumah produksi Dwi 888 produsen kerupuk ikan dari Kulon Progo. Kerupuk merek menjadi pajangan di banyak kios dan toko oleh-oleh di Yogyakarta. KOMPAS.com/DANI J Suasana di rumah produksi Dwi 888 produsen kerupuk ikan dari Kulon Progo. Kerupuk merek menjadi pajangan di banyak kios dan toko oleh-oleh di Yogyakarta.
Beberapa contohnya, ada kerupuk ikan tenggiri coklat, kerupuk ampalng tenggiri, kerupuk tenggiri original, tenggiri pedas, dan kerupuk kulit tenggiri.

Selain itu, mereka juga memproduksi ikan wader kriyuk goreng dan udang goreng. Semuanya memiliki rasa berbeda-beda.

Rengginang merupakan produk terbaru sejak 4 bulan belakangan ini. Meski terbilang baru, permintaan rengginang mengejutkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com