Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Pasir Putih dan Laut Banda di Tanjung Waka Kepulauan Sula

Kompas.com - 19/04/2018, 13:36 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

 SANANA, KOMPAS.com – Teriknya sinar matahari siang itu rasanya begitu menusuk kulit saya. Sampai-sampai pasir putih pantai terasa panas bila langsung diinjak dan bersentuhan dengan kulit.

Meski panas, pandangan mata saya tak lepas dari indahnya pantai yang belum terjamah oleh wisatawan. Lalu juga pemandangan laut Banda yang begitu luas.

Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke Tanjung Waka, Desa Fatkayon, Kecamatan Sulabesi Timur, Pulau Sulabesi, Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Tanjung Waka sendiri merupakan salah satu destinasi unggulan yang ditawarkan oleh Kepulauan Sula. Untuk bisa sampai di Tanjung Waka, saya bersama rekan wartawan lainnya harus menempuh perjalanan selama kurang lebih dua jam dari Sanana menggunakan mobil.

Baca juga : Pariwisata Kepulauan Sula Tak Kalah dengan Daerah Lain di Indonesia

Lokasinya memang cukup jauh, ada jalan yang sudah di aspal tetapi ada pula yang belum di aspal. Sehingga bila Anda ke sana tanpa di dampingin warga lokal, tentunya harus berhati-hati.

Bahkan saya pun melintasi sungai, untungnya sungai masih kering sehingga masih bisa dilewati. Namun, jika aliran sungai deras, mau tak mau siapa pun yang melintas haru menunggu air sungai surut kembali.

“Tanjung Waka dulu aksesnya susah, tapi sekarang sudah lebih baik. Sekarang masyarakat bisa ke Tanjung Waka melalui jalur darat. Dulu pula masyarakat belum tahu keindahan Tanjung Waka dan juga potensi alam bawah lautnya, tetapi sekarang mulai diketahui,” kata Kabid Pariwisata Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Sula, Muhammad Drakel kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.

 Tanjung Waka salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Fatkayon, Kecamatan Sulabesi Timur, Pulau Sulabesi, Kepulauan Sula, Maluku Utara, Jumat (13/4/2018).KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Tanjung Waka salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Fatkayon, Kecamatan Sulabesi Timur, Pulau Sulabesi, Kepulauan Sula, Maluku Utara, Jumat (13/4/2018).
Pepohonan rindang tentunya sangat membantu kala wisatawan datang. Biasanya bila matahari masih terik, orang-orang akan berteduh di bawah pohon sambil menikmati air kelapa.

Selain itu terdapat ayunan-ayunan yang dipasang di pohon, bisa juga digunakan atau sebagai tempat berfoto. Sesekali saya pun duduk di ayunan sambil berfoto.

Di Tanjung Waka memang belum terlalu ramai pengunjung, sebab rata-rata masyarakat datang pada saat hari libur. Terlihat ada dua tenda di mana tempat masyarakat setempat berjualan.

Bila berkunjung ke sana tak perlu takut kelaparan, karena Anda bisa memesan makanan dan minuman di tenda-tenda yang ada.

Warga lokal yang sedang berjualan di Tanjung Waka salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Fatkayon, Kecamatan Sulabesi Timur, Pulau Sulabesi, Kepulauan Sula, Maluku Utara, Jumat (13/4/2018).KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Warga lokal yang sedang berjualan di Tanjung Waka salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Fatkayon, Kecamatan Sulabesi Timur, Pulau Sulabesi, Kepulauan Sula, Maluku Utara, Jumat (13/4/2018).
Tanjung Waka hadir dengan panorama lautan Banda dilengkapi dengan pasir pantai putih nan lembut. Namun, sepanjang pantai dipenuhi dengan sisa-sisa karang juga ranting dari pepohonan yang terbawa ombak.

Untuk fasilitas sendiri, rasanya memang belum memadai. Meski di sana terdapat gazebo untuk berteduh, namun ketika saya mencari toilet masih begitu sulit. Selain itu juga belum banyak disediakan tempat sampah.

Hal yang paling membuat saya senang berada di sana, selain pantai yang masih bersih dan belum banyak terjamah wisatawan, tetapi juga pada alam bawah lautnya.

Ayunan Pohon di Tanjung Waka salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Fatkayon, Kecamatan Sulabesi Timur, Pulau Sulabesi, Kepulauan Sula, Maluku Utara, Jumat (13/4/2018).KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Ayunan Pohon di Tanjung Waka salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Fatkayon, Kecamatan Sulabesi Timur, Pulau Sulabesi, Kepulauan Sula, Maluku Utara, Jumat (13/4/2018).
Tanjung Waka pun menjadi salah satu spot diving yang diunggulkan di Kepulauan Sula. Wisatawan pun bisa melakukan aktivitas snorkeling dan diving di sana.

Bila malas berenang di laut dalam, maka Anda bisa bermain air di tepi pantai. Atau bisa pula menggunakan perahu untuk melihat penyu yang berlalu lalang di setiap menitnya di dalam laut dalam maupun dangkal.

Perlu diketahui, warga lokal di sana begitu ramah, sehingga bila Anda kesulitan tentu warga di Kepulauan Sula akan selalu membantu. Ini pula yang membuat saya begitu nyaman berada di sana.

Meski demikian, Drakel mengatakan akan terus mengembangkan dan memperkenalkan potensi pariwisata yang ada di Kepulauan Sula, terutama beberapa destinasi unggulan seperti Tanjung Waka. Salah satu caranya melengkapi fasilitas dan memperbaiki akses menuju lokasi wisata tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com