Dia menjelaskan jika saat dulu, seni Tari Gandrung jauh dari yang namanya minuman keras dan tawuran. Antara penari, penonton dan penabuh alat musik sama-sama saling menghargai dan menjaga. "Bukan seperti sekarang, sedikit-sedikit tawuran," ujarnya.
Pada tahun 2015, rumah Gandrung Temu juga menjadi jujugan 15 pelajar dari seluruh Indonesia belajar tari Gandrung pada maestro.
Mereka mendaftar secara online pada Kegiatan Belajar bersama Maestro di Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan. Selain Gandrung Temu, ada 10 maestro tari di Indonesia yang menjadi tempat belajar para pelajar.
Penari nasional Didik Nini Thowok juga pernah belajar menari Gandrung ke Mbok Temu, maestro tari Gandrung asal Banyuwangi, Jawa Timur. Didik berkunjung ke rumah Mbok Temu yang berada di Desa Kemiren, Desa Glagah, Banyuwangi pada Mei 2017.
Walaupun usianya sudah tidak lagi muda, Gandrung Temu masih tetap menerima orderan untuk tampil sebagai Gandrung dan telah memiliki grup Gandrung dengan nama "Sopo Ngiro". Namun dia tidak menari sendiri tapi mengajak minimal dua orang Gandrung muda untuk tampil dengannya.