Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pudak Mini, Variasi Baru Kuliner dari Gresik

Kompas.com - 23/04/2018, 20:00 WIB
Hamzah Arfah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Dengan sepuluh pudak mini yang dijual dalam satu ikat dihargai Rp14 ribu, sementara pudak ukuran besar satu ikat dijual seharga Rp25 ribu.

“Sama dengan pudak pada umumnya, ada tiga rasa pudak mini yang saya tawarkan. Mulai dari rasa pandan, original, dan juga sagu,” ucap dia.

Sementara itu, salah satu pembeli Lilis (42) warga Perum GKB, Gresik mengatakan, dirinya lebih senang membeli pudak mini sebagai oleh-oleh kepada rekan dan juga sanak family di luar kota, ketimbang pudak biasa (besar).

“Bentuknya lucu, mungil, cukup pas buat oleh-oleh. Ini saya beli enam ikat, buat oleh-oleh sanak saudara yang tinggal di Batu, Malang,” kata Lilis.

Salah seorang pembantu Agus, saat menyiapkan campuran tepung terigu dan gula sebagai bahan pudak mini.KOMPAS.com / Hamzah Salah seorang pembantu Agus, saat menyiapkan campuran tepung terigu dan gula sebagai bahan pudak mini.

Cara pembuatan tak beda dengan pudak biasa

Selain citarasa dan aroma, cara pembuatan pudak mini secara garis besar memang tidak jauh berbeda dengan pudak biasa (besar).

Hanya yang membedakan, pada tingkat ukuran pembungkus dari pelepah daun pinang.

Dari proses pembuatan juga tidak sederhana, sebab pangkal pelepah daun pinang harus disamak lebih dahulu untuk memisahkan kulit luar dan kulit dalam.

Kulit bagian dalam inilah yang lantas dimanfaatkan sebagai pembungkus. Setelah dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran, kemudian dilipat dan dijahit dengan alur seperti huruf L tanpa sudut.

Bentuk itu membuat sisi dan dasarnya tertutup serta membentuk ruang seperti gelas.

“Pembuatannya tak beda dengan pudak biasa (besar). Pertama, adonan tepung terigu dicampur dengan gula hingga merata, kemudian diberi campuran santan dalam dua kali sesi,"

"Bagi yang ingin aroma (rasa) pandan, juga bisa diberikan campuran air daun pandan, baru kemudian dimasak hingga mendidih,” tutur Sila Putri Tuba (42), istri Agus Budiono.

Salah seorang pembantu Agus, saat menyiapkan air daun pandan sebagai campuran pudak mini. KOMPAS.com / Hamzah Salah seorang pembantu Agus, saat menyiapkan air daun pandan sebagai campuran pudak mini.

Usai adonan pudak sudah dianggap matang, lantas adonan dituangkan ke dalam bungkusan pelepah daun pinang yang sudah disiapkan.

Ujung kemasan lantas dibiarkan terbuka, hingga adonan dirasa dingin baru dikuncup dan diikat.

“Baru setelah diikat, pudak lantas dikukus dalam tempat yang sudah disiapkan selama kurang lebih dua jam. Dan setelah pudak dingin, baru diikat bersamaan, dengan satu ikat berisi sepuluh pudak,” terang Sila.

Baik Agus maupun Sila mengatakan, selain menjual pudak mini, mereka juga masih melayani bila ada pemesan yang menginginkan pudak biasa (besar).

Meski diakui, lebih banyak yang pesan pudak mini ketimbang pudak biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com