Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Madu, Produk Unggulan Kepulauan Sula di Maluku Utara

Kompas.com - 24/04/2018, 20:15 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

 SANANA, KOMPAS.com – Ornamen dengan bentuk lebah bisa dengan mudah dilihat di fasilitas umum di Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Lebah pun menjadi pelengkap untuk mempercantik tata letak atau pun keindahanan bangunan dan taman-taman.

Lebah sendiri digambarkan sebagai penghasil madu, sehingga keduanya pun hadir menjadi ikon tersendiri di kepulauan ini.

Hal tersebut pun diungkapkan oleh Kepala Dinas Kooperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Sula, Bakir Abdul Rauf. Dia mengatakan bahwa madu asli Sula menjadi salah satu produk unggulan.

Hal tersebut disebabkan karena madu benar-benar dihasilkan dan diambil di tanah Sula.

Di Kepulauan Sula sendiri terdapat sebuah desa yang begitu terkenal sebagai desa penghasil madu asli. Desa tersebut adalah Desa Bega. Letak desa ini cukup jauh dari Sanana yang menjadi pusat kota di Kepulauan Sula.

“Tidak semua desa di sini penghasil madu. Hanya ada beberapa desa saja, salah satunya Desa Bega. Madu asli bisa dijumpai pada saat musim buah-buahan,” ujar Bakir beberapa waktu lalu kepada KompasTravel.

Madu asli Sula yang ada di Desa Bega, Kepulauan Sula, Maluku Utara. KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Madu asli Sula yang ada di Desa Bega, Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Musim madu ini diperkirakan berlangsung pada bulan Februari hingga bulan Mei di setiap tahunnya.

Musim madu terjadi pada musim buah-buahan dikarenakan saat itu lebah menghisap sari dari bunga dari buah-buahan. Kemudian, kata Bakir, sari-sari tersebutlah yang menjadi madu.

Dia mengatakan, madu asli Sula ini tersohor hingga daerah-daerah lain soal khasiatnya.

“Iya memang ini belum dilakukan suatu penelitian secara ilmiah. Tapi banyak yang bawa ke daerah lain, lalu dikonsumsi dan mereka bilang bahwa madu Sula punya khasiat yang luar biasa,” kata Bakir.

“Jadi (khasiat madu asli Sula) meningkatkan vitalitas dari sisi kesehatan lebih bagus, tenaga bagus. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa obat paling mujarab di alam ini adalah lebah. Lebah itu hasilnya adalah madu,” tambahnya.

Madu asli Sula yang belum diproses, di Desa Bega, Kepulauan Sula, Maluku Utara. KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Madu asli Sula yang belum diproses, di Desa Bega, Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Madu asli Sula kini dikembangkan dan diperkenalkan pula sebagai salah satu oleh-oleh yang bisa dibawa dari Kepulauan Sula.

Untuk harganya sendiri beragam. Madu yang asli memiliki harga mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 500.000.

Bakir pula mengingatkan agar para wisatawan berhati-hati ketika membeli madu. Kini di Kepulauan Sula sendiri banyak madu yang tidak asli atau sudah dicampur dengan gula.

Biasanya madu yang sudah dicampur ini dijual dengan harga yang lebih murah daripada harga madu asli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com