Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Marak di Indonesia, Ini Perbedaan Triathlon dengan Cross Triathlon

Kompas.com - 25/04/2018, 19:17 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Triathlon tengah marak di Indonesia. Ajang olahraga ini menggabungkan tiga cabang olahraga dalam medium yang berbeda.

Hal itu diakui oleh CEO penyelenggara Rhino Cross Triathlon (Rhino X-Tri 2018), Fachrully F Lashido saat konferensi pers acara di Jakarta, Rabu (25/4/2018). Rully mengatakan dari maraknya triathlon yang sedang tren di Indonesia, pihaknya membawa sensasi baru dengan hal yang lebih ekstrem.

"Di Indonesia tren triathlon itu naik terus dari beberapa tahun kemarin, saya rasa tahun ini lebih memuncak dari tahun kemarin. Tapi kita masih jadi satu-satunya Cross Triathlon di Indonesia," tuturnya kepada KompasTravel.

Menurutnya di kancah internasional ajang ini sudah banyak diselenggarakan, terutama di beberapa negara Eropa.

Ada pula yang digelar di Asia, tepatnya di China.

Technical Manager Rhino X-Tri 2018, Taufik Hidayat menjelaskan beberapa perbedaan antara triathlon dengan cross triathlon secara garis besar ada pada tantangan teknis.

"Untuk tahap renangnya cenderung sama, untuk lari. Kita bukan hanya berlari di medan aspal, tapi memang dihadapkan dengan medan berbatu, pasir, bukit bahkan karang mati di tepian Tanjung Lesung," pungkasnya dalam acara yang sama.

Ia kemudian menitikberatkan pada tahap peserta bersepeda. Taufik menyebutnya roots triathlon.

Sepeda yang digunakan pada cross triathlon berbeda, mulai dari spesifikasi hingga lintasan.

Dari spesifikasi sepeda, cross triathlon menggunakan sepeda cross country, lazimnya Mountain Bike (MTB). Sedangkan dalam roots triathlon menggunakan road bike.

"Bagi peserta yang terbiasa menggunakan road bike bisa beralih ke semi MTB atau namanya cross bike, itu tidak terlalu ekstrem bedanya dengan MTB dan road bike," terangnya.

Dalam segi lintasan, cross triathlon memiliki lintasan yang sangat menguras tenaga dengan medan bebatuan dan pasir di perbukitan yang menantang.

Peserta diperbolehkan mengangkat sepeda jika dirasa medan yang akan ditempuh di depan sangat sulit dilewati sepeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com