Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngeri, 5 Makanan Lezat Ini Ternyata Mematikan

Kompas.com - 01/05/2018, 09:12 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Daging anjing laut atau rusa dipotong-potong dalam ukuran besar. Lalu daging disimpan dalam tanah selama berbulan-bulan dan terfermentasi saat musim gugur dan membeku saat musim dingin.

Jika tidak diolah dengan baik, penikmat bisa keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri clostridium botulinum, yang dapat berujung pada kematian.

Hanya saja, orang yang sudah menikmati makanan ini sejak kecil biasanya terhindar dari efek buruk.

Casu Marzu

Makanan tradisional Italia ini sebenarnya dilarang di Eropa. Namun penggemar berat dikabarkan masih bisa mendapatkannya di kawasan Sardinia, Italia.

Beberapa orang masih memakannya dalam acara-acara khusus dan menganggapnya hidangan yang lezat.

Casu Marzu adalah keju busuk yang dipenuhi belatung. Keju ini terbuat dari susu domba yang dibiarkan terfermentasi di luar ruangan.

Tentu saja hal ini mengundang lalat dan bertelur di keju. Keju pun dipenuhi dengan belatung.

Belatung yang hidup di dalam keju tersebut membuat keju menjadi lembut. Hanya saja saat menikmati Casu Marzu, keju harus dimakan bersama belatung, untuk menghindari keracunan terhadap keju ini.

Keju dipandang sudah tak bisa dimakan jika belatung di dalamnya sudah mati.   

Unsur bahaya dari hidangan ini adalah belatung yang dimakan hidup-hidup bisa selamat sampai perut. Jika hal ini terjadi, pemakannya akan muntah dan diare.

Sannakji

Sannakji berupa hidangan gurita hidup yang berasal dari Korea Selatan. Koki memotong tentakel gurita yang masih hidup. Setelah tentakelnya habis, barulah gurita disayat.

Sannakji biasanya disajikan dengan kecap dan minyak wijen. Bisa juga gurita ukuran kecil dan sedang disajikan hidup-hidup tanpa disayat.

Ada bahaya mengintai dari potongan gurita ini. Walau sudah dipotong-potong, tentakel gurita tetap bergerak-gerak seperti ulat.

Hal yang berbahaya adalah ketika tersedak saat makan tentakel ini.

Daya hisap tentakel gurita bisa membuat makanan ini menempel di kerongkongan penikmatnya. Hal ini dapat mengakibatkan pemakan sannakji jadi tersedak makanan, kehabisan nafas, dan berujung pada kematian.

Bahkan dilaporkan bahwa setiap tahunnya ada saja orang di Korea Selatan yang meninggal akibat tersedak sannakji. Jadi cara terbaik memakannya adalah mengunyah hingga lumat sebelum menelan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com