YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gua Cokro di Dusun Blimbing, Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata minat khusus yang belum banyak diketahui wisatawan.
Padahal obyek wisata yang dikelola mandiri oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) 'mekars' ini menyuguhkan keindahan gua vertikal yang tak kalah dengan Gua Jomblang di kawasan Semanu.
Untuk masuk ke Gua Cokro membutuhkan nyali yang tinggi, karena untuk masuk ke dalam goa harus menggunakan tali, dengan menuruni kedalam yang mencapai 18 meter.
Baca juga : Menikmati 5 Goa dan Sungai, Hanya Ada di Goa Kiskendo
Lubang goa vertikal yang memiliki diameter 1 meter dengan panjang 1,5 meter mirip sumur. Sebelum masuk gua, pengelola melakukan briefing kepada pengunjung tentang apa saja yang perlu diikuti saat masuk ke dalam gua.
Pengunjung diarahkan mengenakan wearpack khusus, helm dan sepatu. Setelah semua selesai, maka pengunjung diajak memasuki gua.
Di mulut gua sudah menunggu dua orang pemandu. Yang satu memasang karabiner, dan yang lain menyiapkan tali.
Tak perlu takut turun, mereka sudah dilatih khusus. Setelah semua siap, pengunjung diturunkan, saat turun merasakan sensasi tersendiri karena lubang cukup sempit dan masuk ke ruangan cukup luas.
Baca juga : Memasuki Gua Purba hingga Bertemu Anjing Laut di Semenanjung Tasman
Di bawah sudah menunggu dua orang pemandu lainnya yang sudah turun terlebih dahulu.
Jika cuaca cerah maka saat masuk akan disambut cahaya sinar matahari yang masuk dari lubang lainnya berada 50 meter dari lubang masuk atau sering disebut cahaya surga.
Setelah seluruh rombongan masuk ke dalam gua, maka pengunjung diajak menyusuri masuk ke dalam. Pertama masuk ke arah kanan, dengan menyusuri tanah becek dan ruangan gelap, dengan udara dingin pengunjung diajak menyusuri perut bumi.
Memang menurut Ketua Pokdarwis Purwanto, untuk bisa masuk harus rombongan. Tidak bisa satu orang, minimal 10 orang dengan biaya Rp 1.000.000 seluruhnya.
Baca juga : Tips Berwisata ke Gua Batu Cermin di Labuan Bajo
Saat menyusuri gua harus melalui pinggir, tidak boleh melewati tengah karena dikhawatirkan ada batuan stalakmit jatuh.
Setelah berjalan beberapa saat pengunjung diajak berhenti kebatuan yang membentuk kepala singa.
Lalu masuk lagi ke dalam terdapat hamparan stalakmit dan stalaktit yang cukup indah. Salah satu ruangan diberi nama kamar pengantin.
Baca juga : Kaum Jomblo! Coba Liburan ke Gua Kontamale, Konon Bikin Enteng Jodoh
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.