Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tibo Rawut, Tradisi Unik Memasak Daging dengan Bambu

Kompas.com - 05/05/2018, 14:10 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Sambil menikmati hidangan kopi pahit, saya menggali informasi tentang hidangan tibo rawut dan rupang. Lalu, Sambi menginformasi bahwa masih ada yang disimpan.

Setelah minum pahit, saya menuju ke dapur. Saya berjumpa dengan Mama Lusia Mbawa, istri dari Kornelis Sambi.

Saat itu mama Lusia sedang membelah tibo rawut yang siap dihidangkan kepada rombongan untuk sarapan pagi. Melihat hal langka itu, saya langsung memotretnya dengan kamera dan handphone.

Mama Lusia Mbawa kepada KompasTravel, Minggu (15/4/2018) menjelaskan, hidangan tibo rawut dan rupang merupakan hidangan khas di warga Elar Selatan yang sudah diwariskan oleh leluhur.

Hidangan ini hanya khusus dilakukan saat ritual-ritual adat serta upacara-upacara adat yang berhubungan dengan menghormati alam semesta, leluhur dan Sang Pencipta Kehidupan.

Biasanya hal ini dilaksanakan saat ritual kewur uwi dan ritual pasca-panen padi di ladang.

"Semalam keluarga besar Suku Walan menghidangkan menu ini saat  menerima tatap muka dari Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur, Frans Sarong-Kasmir Don. Keluarga menyediakan hidangan khusus kepada mereka sekaligus memperkenalkan hidangan khas dari warga Elar Selatan," katanya.

Rupang, makanan khas warga di Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (16/4/2018).  KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Rupang, makanan khas warga di Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (16/4/2018).

Elar Selatan Menyimpan Berbagai Jenis Kuliner Langka

Warisan leluhur yang berhubungan dengan alam semesta dan Sang Pencipta Kehidupan terus terpelihara dengan baik di Kecamatan Elar Selatan.

Namun, kuliner langka, seperti nasi rupang dan tibo rawut dapat dirasakan saat-saat ritual adat dan upacara adat dilangsungkan.

Warga di kampung-kampung di Kecamatan Elar Selatan masih menjaga dengan baik warisan leluhur, khususnya makanan khas dari wilayah itu.

Tua adat Suku Walan, Kornelis Sambi menjelaskan, makanan khas warga Elar Selatan masih terpelihara dengan baik. Makanan khas itu selalu dilaksanakan saat ritual dan upacara adat dilangsungkan di seluruh kampung.

“Kami masih melaksanakan tradisi makan rupang dan tibo rawut saat ritual dan upacara adat. Setiap tahun warga di Elar Selatan memasak makanan rupang dan tibo rawut. Biasanya dalam kalender pertanian warga setempat dilaksanakan pada April sebelum panen padi ladang atau syukuran tahunan sesudah panen padi ladang," jelasnya.

Seorang ibu di Kampung Paua, Desa Mosi Ngaran, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT sedang masak nasi Rupang untuk dihidangkan kepada tamu saat dilangsungkan Ritual Kewur Uwi, Senin (16/4/2018).KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Seorang ibu di Kampung Paua, Desa Mosi Ngaran, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT sedang masak nasi Rupang untuk dihidangkan kepada tamu saat dilangsungkan Ritual Kewur Uwi, Senin (16/4/2018).
Tokoh Muda Manggarai Timur, Eman Lalung kepada KompasTravel, Kamis (3/5/2018) menjelaskan, tibo rawut dalam bahasa Rajong dapat diterjemahkan secara harafiah yakni "tibo" berarti bambu muda dan "rawut" berarti lemak daging. Jadi tibo rawut adalah cara masak daging dengan bambu muda yang dibakar.

Warga di seluruh Kecamatan Elar Selatan membuat tibo rawut ketika ada pesta kenduri dan pesta pernikahan dan juga saat ritual dan upacara adat yang berhubungan pertanian.

"Tradisi makan tibo rawut dan rupang dalam berbagai ritual dan upacara adat di seluruh Elar Selatan menjadi hidangan utama yang dilakukan warga setempat. Makan tibo rawut dan rupang akan terasa berbeda dengan menu lainnya. Semua bahannya dari alam dan ramah lingkungan," kata Eman Lalung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com