Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Gunungan Batik dari Desa Lendah, Kulon Progo

Kompas.com - 06/05/2018, 12:25 WIB
Dani Julius Zebua,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Batik pun kemudian berkembang sangat pesat di Lendah. Batik mereka bahkan dipesan sampai ke luar Pulau Jawa.

Kampung-kampung di Lendah itu terbangun oleh para pembatik sekarang bahkan dihuni ribuan pembatik. Lendah bahkan kini jadi rujukan bagi wisata batik di Kulon Progo.

Karena semua perkembangan itu, kata Agus, mereka mengungkap rasa syukur itu lewat Nyadran Agung di alun-alun. Mereka pun membuat gunungan batik.

“Ini merupakan kali ke-4 kami ikut seperti ini,” kata Agus.  

Nyadran merupakan tradisi umum bagi masyarakat Jawa yang dilaksanakan di hari-hari menjelang bulan Ramadhan.

Warga Lendah sendiri, utamanya 18 perajin, menyepakati membangun gunungan berisi 30 batik untuk nyadran kali ini.

Mereka menyiapkan perlengkapan hingga jadi sebuah gunungan selama 1 minggu. Semua atas swadaya warga.

Semua batik yang digunakan berbahan kain katun dengan ukuran masing-masing 2 x 1,15 meter. Coraknya beragam, di antaranya Geblek Renteng sampai Galaran.

"Dua corak ini merupakan corak batik Kulon Progo," kata Agus.

Harganya lumayan mahal, kata Agus, rentang Rp 100.000-500.000 per lembar. Di antara puluhan batik itu, ada yang batik cap dan ada pula yang batik tulis.

"Beruntung yang dapat (harga paling mahal). Tapi tidak ada yang tahu yang mana," katanya.

Gunungan batik ini memang menonjol di antara puluhan gunungan lain. Sementara itu, gunungan lain berisi palawija dan sayur mayur.

Sejak semula, warga sudah berjejalan mempertontonkan semangat untuk memperebutkan batik ketika waktu ‘ngalap berkah’ atau berebut isi gunungan.

Karena begitu menariknya gunungan ini, warga seolah kalap tanpa terkendali. Belum waktunya ngalap berkah, warga sudah berebut mengambil batik.

Dalam hitungan detik, puluhan batik ludes. Itu pula yang memancing warga lain segera berebut isi dari puluhan gunungan lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com