Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta tentang Tradisi Berburu Paus di Lembata NTT

Kompas.com - 08/05/2018, 17:00 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Selain paus biru, paus yang sedang hamil untuk jenis apapun, tidak diperbolehkan diburu baik secara adat, ataupun peraturan lingkungan hidup.

"Paus yang lagi hamil enggak diburu, mereka udah tahu, bisa membedakan," ujar Mayan.

3. Hasil tangkapan menjadi syukuran masyarakat

"Pada dasarnya di wilayah itu dari aspek pertanian enggak bisa (diandalkan). Mereka berharap satu-satunya pada laut. Ikan paus yang mereka buru merupakan pemberian dari tuhan bagi manusial," jelas Mayan.

Oleh karena itu, sesampainya paus di daratan, mereka membagi-bagikan dagingnya kepada semua yang berada di kapal, sesuai beratnya pekerjaan.

"Lepas dari itu mereka bagi ke untuk janda-janda dan yatim piatu. Nanti akan dibarterkan ke pasar-pasar barter, untuk jadi kebutuhan pokok," jelas Mayan.

Sepintas mirip dengan tradisi berkurban umat muslim di Idul Adha.

Meski migrasi paus melewati banyak perairan di Indonesia, termasuk Sabang yang juga terkenal. Namun, atraksi berburu paus hanya ada di Lembata, NTT, menurut Mayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com